Perancangan Ulang Tata Letak Fasilitas dan Perbaikan Tata Cara Kerja Proses Produksi Sepatu Kulit di UKM X
Abstract
Berdasarkan Asosiasi Persapatuan Indonesia (ASPINDO) permintaan sepatu
di Indonesia meningkat sebesar 3,5% pada tahun 2018. Untuk dapat bersaing maka
perusahaan melakukan strategi dengan cara meningkatkan kapasitas produksi.
Peningkatan kapasitas produksi dapat dilakukan dengan melakukan penanganan
bahan, proses, dan produk yang baik. Penanganan produksi yang efesien dapat
ditentukan dari tata letak fasilitas yang baik. Proses produksi di UKM X masih
dilakukan secara manual, sehingga perbaikan tata cara kerja dapat meningkatkan
produktivitas di UKM X. Algoritma CORELAP (Computerized Layout Planning)
merupakan algoritma konstruktif yang dapat menghasilkan tata letak terbaik. Peta
tangan kanan dan kiri merupakan peta kerja setempat yang digunakan untuk
menganalisa gerakan tangan kanan dan kiri.
Masalah tata letak di UKM X adalah penyatuan penyimpanan bahan dengan
kantor, pemisahan aktivitas pembuatan pola, dan penempatan mesin yang tidak
sesuai dengan aliran prosesnya. Selain itu banyak terjadi penumpukan material pada
proses pembuatan sepatu kulit. Hasil dari perancangan tata letak ulang di UKM X
menghasilkan efiesiensi perpindahan material yang sebelumnya sebesar 239 m
menjadi sebesar 71 m, sedangkan perbaikan tata cara kerja mengahasilkan efisiensi
yang sebelumnya berjumlah 146 gerakan menjadi 99 gerakan. Perbaikan lainnya
adalah dengan memberikan meja kerja untuk aktivitas yang tidak menggunakan
meja dan penyesuaian tinggi alat dan mesin.