Sintesis Foaming Agent Kalium Metil Ester: Pengaruh Rasio Mol Reaktan dan Lama Proses Saponifikasi
View/ Open
Date
2018Author
Rizka, Fauzan Putra
Suryani, Ani
Hambali, Erliza
Metadata
Show full item recordAbstract
Kebakaran hutan dan lahan di Indonesia menyebabkan kerugian yang besar. Penanganan kebakaran hutan di Indonesia hingga saat ini masih menggunakan air yang kurang efektif, penambahan foaming agent dapat membantu pemadaman kebakaran tapi bahan kimia yang digunakan saat ini masih relatif mahal. Foaming agent berbahan dasar minyak sawit dapat digunakan sebagai alternatif untuk pemadam kebakaran hutan. Foaming agent yang disintesis pada penelitian ini berbahan dasar metil ester (ME) minyak sawit, kemudian melalui proses saponifikasi dengan penambahan kalium hidroksida (KOH) dihasilkan foaming agent kalium metil ester. Foaming agent kalium metil ester disintesis dengan perlakuan rasio mol ME:KOH (1:1; 1:1,25; dan 1:1,5) dan lama proses saponifikasi (1,5; 2; dan 2,5 jam) kemudian dilakukan uji kinerja busa (stabilitas busa dan kemampuan pembusaan) dan analisis sifat fisikokimia (tegangan permukaan, tegangan antarmuka, densitas, sudut kontak). Perlakuan rasio mol berpengaruh nyata untuk pengujian stabilitas busa, tegangan antarmuka, densitas, dan sudut kontak. Lama proses saponifikasi berpengaruh nyata untuk pengujian densitas. Interaksi antara rasio mol dan lama proses saponifikasi tidak berpengaruh nyata terhadap semua pengujian. Foaming agent terbaik yang dipilih menggunakan metode pemeringkatan (composite performance index) berdasarkan uji stabilitas busa, kemampuan pembusaan, dan tegangan permukaan adalah foaming agent dengan perlakuan rasio mol ME:KOH 1:1 dan lama proses saponifikasi 1,5 jam.