| dc.description.abstract | Secara umum ada dua jenis pewarna yaitu pewarna sintetis dan pewarna alami. Pewarna sintetis lebih sering digunakan karena harganya lebih murah tetapi penggunaannya dapat berdampak buruk bagi kesehatan. Keadaan ini menyebabkan berkembangnya penggunaan bahan pewarna alami. Tujuan penelitian ini adalah membuat bubuk pewarna alami dari wortel dan menguji stabilitasnya selama penyimpanan. Rancangan penelitian yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan dua faktor dan dilakukan 2 kali ulangan. Faktor I adalah konsentrasi maltodekstrin (5, 10, dan 15%) dan faktor II adalah konsentrasi magnesium karbonat (0, 1, dan 2%). Metode yang digunakan adalah metode pengeringan vakum (vacuum drying). Analisis bubuk pewarna meliputi analisis rendemen, kadar air, kelarutan, warna, dan total karoten. Hasil penelitian menunjukkan perlakuan terbaik diperoleh pada perlakuan konsentrasi maltodekstrin 5% dan magnesium karbonat (MgCO3) 2% yang memiliki rendemen 6,61%, kadar air 3,31%, kelarutan 91,41%, °hue 54,1 (oranye), dan total karoten 0,179 mg/g bahan. Peningkatan konsentrasi maltodekstrin menyebabkan warna menjadi semakin pudar, meningkatnya rendemen dan kelarutan, namun menyebabkan turunnya kadar air dan total karoten. Semakin meningkatnya konsentrasi MgCO3 menyebabkan warna menjadi semakin terang, semakin meningkatnya rendemen, kadar air, dan total karoten, namun menyebabkan turunnya kelarutan. Hasil uji stabilitas menunjukkan bahwa selama penyimpanan sampai hari ke-10, semakin lama penyimpanan, maka kadar air dan total karoten akan semakin menurun, kelarutan semakin meningkat, dan warna semakin pudar. Bubuk pewarna alami wortel stabil pada suhu penyimpanan 4ºC, kondisi gelap, dan pH 7. | id |
