Respon fisiologis Domba Lokal Ekor Tipis dengan sistem perkandangan dan jenis kelamin berbeda
View/ Open
Date
2018Author
Hidayat, Aldy Nurul
Astuti, Dewi Apri
Rahayu, Sri
Metadata
Show full item recordAbstract
Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi pengaruh sistem perkandangan terhadap respon fisiologis domba lokal ekor tipis jantan dan betina yang dipelihara dengan sistem perkandangan yang berbeda. Sebanyak 18 domba lokal ekor tipis umur I0 (7-8 bulan) dengan rataan bobot badan 11±1.72 kg terdiri atas 9 ekor domba jantan dan 9 ekor domba betina digunakan dalam penelitian ini. Perlakuan yang diberikan adalah sistem perkandangan yaitu kandang individu dan kelompok dan perlakuan jenis kelamin. Peubah yang diamati adalah respon fisiologis (denyut nadi, suhu rektal, dan laju respirasi) serta hematologis darah (BDM, BDP, hematokrit, Hb, eosinofil, neutrofil, basofil, monosit, limfosit, dan rasio neutrofil/limfosit). Data respon fisiologis dianalisis dengan ANOVA dan dilanjutkan uji banding berganda Duncan, data hematologis darah dianalisis dengan deskriptif. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa perlakuan sistem perkandangan dan jenis kelamin berpengaruh nyata (P<0.05) terhadap respon fisiologis. Suhu rektal domba betina (38.83±0.13 ºC) lebih tinggi dibanding jantan (38.62±0.13 ºC), denyut nadi domba betina (87.86±3.61 ºC) lebih tinggi dibandingkan dengan jantan (87.25±6.39 ºC). Nilai rataan hematokrit (25.81±4.03), hemoglobin (Hb) (11.54±0.89), neutrophil (44.00±8.15), dan limfosit (38.56±10.15) berada pada kisaran normal. Nilai rataan rasio neutrofil/limfosit baik domba jantan dan domba betina yang dikandangkan individu maupun kelompok (1.37±0.84) berada di atas kisaran normal. Kesimpulan penelitian ini adalah respon fisiologis domba UP3J dipengaruhi oleh jenis kelamin dan sistem perkandangan, dan berdasarkan hasil rasio neutrofil/limfosit (1.37±0.84) menunjukkan bahwa domba mengalami stress.