Pengaruh Tingkat Pemakaian Bungkil Inti Sawit dalam Ransum terhadap Performa Ayam Broiler
Abstract
Bungkil inti sawit (BIS) merupakan hasil ikutan proses pemisahan minyak
inti sawit di industri. Pemanfaatan BIS sebagai campuran pakan unggas masih
belum optimal karena serat kasarnya yang tinggi. Penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui pengaruh tingkat pemakaian BIS dalam ransum terhadap konsumsi
ransum, bobot badan akhir, pertambahan bobot badan, konversi ransum, serta
mortalitas ayam broiler. Sebanyak 240 ekor ayam broiler jantan strain Lohman
dibagi menjadi 24 petak dan diberikan empat perlakuan dan enam ulangan dengan
menggunakan rancangan acak lengkap. Perlakuan terdiri dari R0 = Ransum
kontrol yang mengandung aditif lengkap, R1 = Ransum mengandung 5% bungkil
inti sawit, R2 = Ransum mengandung 10% bungkil inti sawit, dan R3 = Ransum
mengandung 15% bungkil inti sawit. R0 mengandung bahan aditif enzim fitase,
antibiotic growth promoters (AGP), dan coccidiostat, sedangkan R1-R3 tidak.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa penambahan BIS dalam ransum nyata
(P<0.05) menurunkan konsumsi ransum, pertambahan bobot badan, bobot badan
akhir, serta meningkatkan konversi ransum dan mortalitas. Makin tinggi
pemakaian BIS, makin menurunkan konsumsi, pertambahan bobot badan, bobot
badan akhir, serta meningkatkan konversi ransum dan mortalitas. Dapat
disimpulkan bahwa pemakaian BIS ≥5% dalam ransum dapat menurunkan
performa ayam broiler.