Transmisi dan Asimetri Harga Bawang Merah di Indonesia
Abstract
Bawang merah merupakan salah satu komoditas yang mendapatkan perhatian
khusus pemerintah, mengingat komoditas ini berkontribusi terhadap inflasi.
Budidaya bawang merah di Indonesia dilakukan secara musiman, sehingga terjadi
over supply yang menyebabkan penurunan harga saat musim panen, dan kenaikan
harga pada musim paceklik. Fluktuasi harga komoditas hortikultura seringkali lebih
merugikan petani daripada pedagang karena memberikan kesempatan lebih kepada
pedagang untuk memanipulasi informasi harga sehingga transmisi harga bersifat
asimetri. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis transmisi harga bawang merah
di Indonesia. Data yang digunakan adalah harga bawang merah harian yang
terbentuk pada tingkat produsen, pasar induk, dan konsumen sepanjang tahun 2017.
Analisis asimetri harga dilakukan dengan menggunakan pendekatan Error
Correction Models (ECM). Hasil penelitian menunjukan bahwa transmisi harga
yang terjadi antara produsen dan pasar induk berlangsung secara asimetri pada
jangka pendek dan simetri pada jangka panjang. Sementara itu transmisi harga
antara pasar induk dan konsumen berlangsung secara simetri baik dalam jangka
pendek maupun jangka panjang.