dc.description.abstract | Kangkung merupakan sayuran daun yang biasanya dijual dalam bentuk utuh dan hanya memiliki umur simpan satu hari. Di era modern seperti ini banyak masyarakat yang sibuk sehingga membutuhkan sesuatu yang praktis. Kangkung terolah minimal yang melalui proses pencucian, pemotongan akar, pengirisan dan pengemasan diharapkan mampu menjawab kebutuhan masyarakat dengan umur simpan kangkung yang lebih lama. Penelitian ini menggunakan kombinasi desinfestasi, kemasan atmosfir termodifikasi dan penyimpanan suhu rendah. Penelitian ini menggunakan dua suhu penyimpanan, yaitu suhu 5oC dan 20oC serta dengan pemberian asam askorbat sebagai penyerap oksigen. Dosis pemberian asam askorbat yang berbeda, yaitu 0.5%, 1.0%, dan 1.5% (b/b). Penggunaan kemasan dengan tipe kemasan polipropilen. Desinfestan untuk menekan pertumbuhan mikroba pada permukaan kangkung terolah minimal. Parameter yang diamati adalah susut bobot, persen kerusakan, warna dan uji hedonik. Umur simpan kangkung terolah minimal ditentukan hingga kangkung sudah tidak layak berdasarkan uji hedonik. Hasil penelitian menunjukkan dosis desinfektan yang digunakan adalah 150 ppm dengan menekan pertumbuhan mikroorganisme sebanyak 98%. Hasil terbaik penelitian menunjukkan susut bobot terendah pada dosis asam askorbat 1.5% suhu 5oC, kerusakan terendah pada dosis asam askorbat 0.5% suhu 5oC. Penyimpanan kangkung dengan suhu 5oC memiliki umur simpan yang lebih lama, yaitu selama 4 hari. | id |