Ransum Kambing Perah yang Mengandung Ampas Jus Mengkudu (Morinda citrifolia L.) dan Indigofera dievaluasi dari Fermentabilitas dan Kecernaan in Vitro
View/ Open
Date
2018Author
Aini, Febri Nur
Evyyernie, Dwierra
Toharmat, Toto
Metadata
Show full item recordAbstract
Ampas jus mengkudu (Morinda citrifolia L.) adalah ampas serat yang tersisa dari pengolahan buah mengkudu menjadi jus yang dikonsumsi manusia sebagai obat tradisional. Berdasarkan penelitian sebelumnya, sebanyak 15% ampas jus mengkudu (AJM) dapat menggantikan penggunaan 25% rumput gajah (RG) di dalam ransum kambing perah laktasi. Kombinasi penggunaan AJM dengan leguminosa Indigofera sp. diharapkan dapat lebih mengurangi penggunaan RG dalam ransum kambing perah laktasi. Tujuan penelitian ini adalah mendapatkan level kombinasi terbaik antara AJM dan indigofera (I) dalam mengganti penggunaan rumput gajah di dalam ransum kambing perah laktasi melalui pengujian in vitro. Penelitian ini menggunakan rancangan acak kelompok (RAK) dengan 3 kelompok cairan rumen kambing dan 5 jenis ransum perlakuan yaitu: R0 = 60% RG + 40% Konsentrat (K); R1 = 45% RG + 15% AJM + 40% K; R2 = 50% RG + 5% AJM + 5% I + 40 K; R3 = 45% RG + 7.5% AJM + 7.5% I + 40% K; R4 = 40% RG + 10% AJM + 10% I + 40% K. Peubah yang diukur adalah populasi bakteri total dan protozoa, fermentabilitas (konsentrasi VFA total dan NH3), dan kecernaan (bahan kering dan bahan organik). Data dianalisis keragamannya dan perbedaannya diuji lanjut dengan uji Duncan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terjadi peningkatan fermentabilitas secara nyata linier seiring dengan peningkatan penggunaan AJM dan indigofera di dalam ransum (P<0.05), namun tidak mempengaruhi populasi bakteri total, protozoa dan kecernaan. Simpulan penelitian in vitro ini yaitu penggunaan kombinasi 10% AJM dengan 10% indigofera dapat menggantikan penggunaan 40% rumput gajah di dalam ransum kambing perah laktasi.