Penggunaan Arang Tempurung Kelapa sebagai Penyerap Gas Amonia pada Ekskreta Puyuh
View/ Open
Date
2017Author
Antariksa, Yohanes Bayu
Salundik
Ulupi, Niken
Metadata
Show full item recordAbstract
Gas amonia yang dihasilkan oleh ekskreta puyuh dapat menimbulkan bau di dalam kandang. Gas amonia di udara dapat menjadi polutan yang berpengaruh terhadap kesehatan manusia dan ternak. Karbon memiliki sifat sebagai adsorben yaitu dapat mengikat gas amonia melalui pori-porinya. Arang tempurung kelapa merupakan salah satu bahan yang memiliki kandungan karbon yang sangat tinggi. Penelitian ini untuk mengetahui konsentrasi arang tempurung kelapa yang ditambahkan sebagai adsorben gas amonia. Arang tempurung kelapa ditambahkan pada konsentrasi yang berbeda yaitu 0%, 5%, 15%, dan 30% pada ekskreta puyuh. Campuran tersebut diinkubasi selama 24 jam kemudian diukur konsentrasi amonia, pH, kadar air, kadar protein kasar dan kadar nitrogen. Percobaan menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) yang diulang sebanyak tiga kali. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penambahan arang tempurung kelapa dapat meningkatkan pH, kadar protein kasar, dan kadar nitrogen tetapi menurunkan kadar air dan konsentrasi gas amonia. Konsentrasi gas amonia terendah adalah 0.90 ppm pada konsentrasi arang tempurung kelapa sebanyak 30%.