Pembentukan Kalus Embriogenik Tanaman Lamtoro (Leucaena leucocephala var. Tarramba) Toleran Aluminium Dengan Iradiasi Sinar Gamma.
View/ Open
Date
2017Author
Manpaki, Satria Julier
Karti, Panca Dewi Manu Hara
Prihantoro, Iwan
Metadata
Show full item recordAbstract
Tanaman pakan keluarga leguminosa yang banyak digunakan dan dikenal
luas oleh peternak adalah lamtoro (Leucaena leucocephala) dan varietas yang
telah berkembang serta unggul di Indonesia adalah varietas tarramba.
Pemanfaatan teknologi kultur jaringan memungkinan untuk melakukan kajian
secara cepat dan akurat dalam pengembangan galur baru. Penelitian ini bertujuan
untuk mendapatkan kandidat unggul kalus embriogenik tanaman lamtoro
(Leucaena leucoocephala var. teramba) dengan level iradiasi sinar gamma pada
umur embrio tanaman yang berbeda yang diseleksi pada media aluminium.
Penelitian ini terbagi menjadi 3 sub, yaitu penelitian tahap pertama, kedua dan
ketiga. Rancangan lingkungan yang digunakan dalam penelitian tahap pertama
adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL) Faktorial dengan faktor A adalah zat
pengatur tumbuh yang diberikan dan faktor B adalah jenis embrio tanaman yang
digunakan sebagai eksplan. ZPT yang digunakan pada tahap satu adalah 2.4
dichlorophenoxyacetic acid sebanyak 4 taraf perlakuan yaitu, 0.5, 1.0, 1.5, dan 2.0
ml/l. Masing-masing perlakuan diulang sebanyak 20 kali dengan unit
pengamatannya berupa satu botol berisi media MS dan 1 eksplan. Penelitian tahap
kedua dilakukan rancangan percobaan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan
perlakuan dosis lama penyinaran menggunakan sinar gamma sebanyak 5 taraf
yaitu 0, 30, 40, 50, dan 60 Gy dengan ulangan sebanyak 5 kali pada setiap jenis
eksplan. Pada penelitan tahap tiga menggunakan rancangan percobaan acak
lengkap (RAL) dengan perlakuan menggunakan taraf pemberian Al3+ dengan
derajat keasaman media yang berbeda terdiri dari 6 taraf dan ulangan sebanyak 3
kali yaitu : 0 ppm Al3+ pH = 6.5, penambahan Al3+ 100 ppm pH = 5.5,
penambahan Al3+ 200 ppm pH = 4.4, penambahan Al3+ 300 ppm pH = 3.4,
penambahan Al3+ 400 ppm pH = 3.0 dan penambahan Al3+ 500 ppm pH = 2.6.
jenis embrio dan level zat pengatur tumbuh golongan auksin 2,4-D yang
menunjukkan performa paling baik terhadap karakteristik pertumbuhan dan
morfologi penelitian tahap pertama adalah kalus mature embryo dan zat pengatur
tumbuh pada dosis 1.5 mg L-1 2,4 D. Tekstur kalus yang dihasilkan adalah
kompak pada setiap perlakuan. Nilai radiosensitivitas kalus mature embryo pada
LD50 pasca iradiasi sinar gamma adalah 56.227 Gy dengan model persamaan
regresi polinomial y = 99.933 - 2.074x + 0.06x2- 0.00068x3. Berdasarkan uji
karakteristik dan morfologi kalus mature embryo pasca iradiasi sinar gamma
didapatkan putan dengan performa terbaik pada dosis 40 Gy. Berdasarkan hasil uji
seleksi media asam (AlCl3) terhadap karakteristik pertumbuhan, morfologi, dan
toleransi, kalus mature embryo menunjukkan performa terbaik hingga 300 ppm
Al3+ (pH 3.4).
Collections
- MT - Animal Science [1203]