Penggunaan Tepung Kedelai pada Pakan Benih Lele (Clarias sp.) terhadap Tingkat Kelangsungan Hidup dan Agresivitas
View/ Open
Date
2017Author
Najiah, Isro'
Junior, Muhammad Zairin
Maulana, Fajar
Metadata
Show full item recordAbstract
Upaya peningkatan produksi ikan lele memerlukan ketersediaan benih
berkualitas dalam jumlah besar. Tingginya kanibalisme yang umumnya terjadi
pada stadia pembenihan dapat berpengaruh terhadap keberhasilan proses
pembenihan. Penelitian ini bertujuan mendapatkan dosis optimum pengunaan
tepung kedelai yang ditambahkan pada pakan benih ikan lele sebagai upaya
mengurangi tingkat kanibalisme pada stadia pembenihan dan mengevaluasi
pengaruh pemberian tepung kedelai terhadap tingkat kelangsungan hidup dan
agresivitas. Rancangan penelitian ini berupa rancangan acak lengkap terdiri atas
empat perlakuan dengan tiga ulangan. Dosis tepung kedelai yang digunakan
adalah 0; 10; 30; dan 50 g kedelai kg-1 bobot ikan hari-1. Benih ikan yang
digunakan memiliki ukuran panjang 3,00±0,05 cm dan bobot 0,25±0,03 g.
Pemeliharaan dilakukan secara intensif dengan padat tebar 3 L-1, pemeliharaan
dilakukan dengan penggantian air setiap hari setelah pemberian pakan. Lama
pemeliharaan dilakukan selama 40 hari, pemberian pakan pada ikan dilakukan
secara restricted sebanyak 5% dari biomassa ikan dengan frekuensi pemberian
pakan 2 kali sehari. Hasil penelitian menunjukkan pengaruh yang berbeda nyata
(P<0,05) terhadap beberapa parameter yaitu tingkat kelangsungan hidup dengan
hasil terbaik pada perlakuan (A) (89,81±0,92%), koefisien keragaman panjang
dengan hasil terbaik pada perlakuan (A) (10,35±0,84%) dan bobot tubuh dengan
hasil terbaik pada perlakuan (B) (27,03±2,91%), tingkat agresivitas serangan
kepala dengan hasil terbaik pada perlakuan (K) (40,33±1,15) maupun ekor dengan
hasil terbaik pada perlakuan (C) (36,33±1,52). Berdasarkan hasil tersebut,
pemberian tepung kedelai dengan dosis 10 g kedelai kg-1 bobot ikan hari-1 (A)
dapat meningkatkan tingkat kelangsungan hidup dan mengurangi agresivitas pada
ekor, serta dapat mengurangi jumlah ikan luka, dan menurunkan koefisien
keragaman.