dc.description.abstract | Puyuh selain menghasilkan daging juga menghasilkan telur. Telur puyuh terdiri atas albumen 47,4%, yolk 31,9%, dan kerabang 20,7%. Pengolahan yang dilakukan pada telur puyuh adalah metode pengasinan yang dapat memperpanjang umur simpan. Penelitian ini bertujuan menganalisa sifat fisik, kimia, dan organoleptik telur puyuh asin yang dibuat dengan tambahan rempah dan disimpan pada suhu ruang dan refrigerator. Percobaan menggunakan rancangan acak lengkap pola faktorial 2x7 yang diulang sebanyak 5 kali. Faktor pertama yaitu suhu penyimpanan pada suhu ruang (28 °C) dan refrigerator (1 °C) sedangkan faktor kedua yaitu lama penyimpanan selama 0, 2, 4, 6, 8, 10, dan 12 hari. Hasil pengujian menunjukkan suhu penyimpanan dan lama penyimpanan berpengaruh terhadap kadar air putih telur dan kadar NaCl telur puyuh asin. Penyimpanan telur puyuh asin pada suhu refrigerator lebih baik dibandingkan penyimpanan pada suhu ruang. Telur puyuh asin pada suhu ruang paling baik disimpan hingga hari ke-8 karena masih layak untuk dikonsumsi. Penyimpanan selama 0 hari cenderung lebih banyak disukai oleh panelis. | id |