Show simple item record

dc.contributor.advisorSudarman, Asep
dc.contributor.advisorMutia, Rita
dc.contributor.authorJayanti, Anggun Marsiz
dc.date.accessioned2018-01-08T06:24:15Z
dc.date.available2018-01-08T06:24:15Z
dc.date.issued2017
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/88671
dc.description.abstractSalah satu bahan baku dominan dalam penyusunan ransum ayam pedaging yaitu bungkil kedelai sebagai sumber protein nabati yang bernilai tinggi. Namun dalam pemenuhannya, perusahaan pakan ternak di Indonesia masih harus mengimpor 100% bungkil kedelai. Salah satu bahan baku pakan lokal yang dapat digunakan sebagai sumber protein nabati alternatif yaitu kacang koro pedang (Canavalia ensiformis). Tepung kacang koro pedang (TKK) memiliki kandungan protein yang cukup tinggi (28.02%) dan diharapkan mampu menggantikan protein bungkil kedelai. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui dan mengevaluasi level terbaik substitusi protein kacang koro pedang terhadap protein bungkil kedelai pada performa, produksi karkas dan potongan komersial, organ dalam, organ imunitas dan profil darah ayam pedaging umur 35 hari. Penelitian pertama dilakukan untuk mengetahui potensi nutrien yang dimiliki kacang koro pedang. Serangkaian analisis kandungan nutrien yang dilakukan antara lain kandungan protein kasar, serat kasar dan lemak kasar. Selain itu, dilakukan juga perhitungan skor asam amino tepung koro pedang berdasarkan kandungan asam aminonya. Penelitian kedua dilakukan untuk menguji level terbaik substitusi protein bungkil kedelai oleh protein tepung kacang koro pada ransum ayam. Penelitian ini menggunakan 200 ekor ayam jantan strain Cobb dan dipelihara selama 21 hari. Penelitian ini menggunakan rancangan acak lengkap dengan empat perlakuan dan lima ulangan, setiap ulangan terdiri atas sepuluh ekor ayam. Perlakuan yang diberikan antara lain KK0 (ransum kontrol, tanpa tepung kacang koro), KK25 (substitusi 25% protein bungkil kedelai oleh protein tepung kacang koro), KK50 (substitusi 50% protein bungkil kedelai oleh protein tepung kacang koro) dan KK75 (substitusi 75% protein bungkil kedelai oleh protein tepung kacang koro). Peubah yang diamati adalah performa ayam yang meliputi konsumsi ransum, konsumsi protein, bobot badan akhir, pertambahan bobot badan, konversi ransum dan mortalitas. Penelitian ketiga dilakukan untuk mengevaluasi substitusi protein bungkil kedelai oleh protein tepung kacang koro pada level 0% dan 50% dalam ransum terhadap performa, produksi karkas dan organ dalam, organ komersial, organ imunitas dan profil darah ayam pedaging umur 35 hari. Penelitian ini menggunakan 200 ekor ayam pedaging strain Lohmann MB 202 Platinum (mixedsex) dan dipelihara selama lima minggu, yang terdiri dari tiga minggu fase starter (0-3 minggu) dan dua minggu fase finisher (3-5 minggu). Penelitian ini menggunakan rancangan acak lengkap dengan empat perlakuan dan lima ulangan, setiap ulangan menggunakan sepuluh ekor ayam pedaging. Perlakuan yang diberikan antara lain KK0-0 (ransum kontrol: tidak diberikan tepung koro pada fase starter dan finisher), KK50-0 (starter 50% tepung kacang koro+finisher 0% tepung kacang koro), KK50-50 (starter 50% tepung kacang koro+finisher 50% tepung kacang koro), KK0-50 (starter 0% tepung kacang koro+finisher 50% tepung kacang koro). Variabel yang diukur meliputi performa (konsumsi ransum dan protein, bobot badan akhir, pertambahan bobot badan dan konversi ransum), produksi karkas dan potongan komersial (sayap, paha atas, paha bawah, dada dan punggung), bobot organ dalam (hati, jantung, rempela, pankreas, empedu dan ginjal) dan organ imunitas (limpa, timus dan bursa fabricius). Hasil penelitian menunjukkan bahwa tepung kacang koro memiliki kandungan nutrient yang cukup tinggi yaitu protein kasar 28.02%, lemak kasar 2.57% dan serat kasar 1.84%. Tepung kacang koro memiliki asam amino yang juga dimiliki oleh bungkil kedelai. Skor asam amino tepung kacang koro sebesar 0.21, nilai ini lebih rendah dibandingkan dengan skor asam amino bungkil kedelai sehingga substitusi bungkil kedelai oleh tepung kacang koro tidak dapat dilakukan 100%. Hal yang yang dapat dilakukan yaitu substitusi berdasarkan proporsi kandungan protein kasar bungkil kedelai dan tepung kacang koro. Hasil pengujian level terbaik substitusi protein bungkil kedelai oleh protein tepung kacang koro terhadap performa ayam, yaitu level 50%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa peforma ayam yang meliputi konsumsi ransum, konsumsi protein, bobot badan akhir, pertambahan bobot badan, konversi ransum dan mortalitas ayam pada perlakuan KK50 memiliki hasil yang lebih baik dibandingkan dengan perlakuan lainnya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan tepung kacang koro (TKK) pada taraf 50% dalam ransum tidak mempengaruhi performa, produksi karkas dan potongan komersial, bobot organ dalam dan organ imunitas serta profil darah ayam pedaging umur 35 hari. Kesimpulan penelitian ini adalah protein tepung kacang koro dapat menggantikan protein bungkil kedelai hingga taraf 50% dalam ransum ayam pedaging yang dipelihara selama 35 hari tanpa menggangu penampilan, produksi karkas dan potongan komersial, bobot organ dalam dan organ imunitas serta profil darah.id
dc.language.isoidid
dc.publisherBogor Agricultural University (IPB)id
dc.subject.ddcAnimal feedingid
dc.subject.ddcBroilersid
dc.subject.ddc2017id
dc.subject.ddcBogor-JABARid
dc.titlePemanfaatan Koro Pedang (Canavalia ensiformis) sebagai Substitusi Bungkil Kedelai dalam Ransum Ayam Pedagingid
dc.typeThesisid
dc.subject.keywordayam pedagingid
dc.subject.keywordbungkil kedelaiid
dc.subject.keywordkarkasid
dc.subject.keywordkoro pedangid
dc.subject.keywordperforma ayamid


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record