Show simple item record

dc.contributor.advisorAndarwulan, Nuri
dc.contributor.advisorAdawiyah, Dede Robiyatul
dc.contributor.authorAnggraeni, Dian
dc.date.accessioned2017-08-14T02:13:12Z
dc.date.available2017-08-14T02:13:12Z
dc.date.issued2017
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/87853
dc.description.abstractFosfor (P) merupakan zat gizi yang dapat digunakan sebagai Bahan Tambahan Pangan (BTP) dalam bentuk senyawa fosfat. BTP fosfat ditambahkan ke dalam pangan olahan berfungsi sebagai garam pengemulsi, anti kempal, pengemulsi, penstabil, dan pengatur keasaman dengan batas maksimum 10 mg/kg – 9000 mg/kg tergantung dari jenis pangan olahannya. Berdasarkan peraturan yang berlaku, batas maksimum BTP fosfat dihitung sebagai total P pada produk akhir sedangkan penggunaan BTP fosfat banyak terdapat pada pangan olahan yang secara alami bahan bakunya mengandung fosfor dengan cukup tinggi seperti produk susu, daging olahan, serealia, dan lain-lain, sehingga dapat mempengaruhi kadar fosfor pada produk akhir. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis kesesuaian kadar fosfor pangan olahan dengan regulasi yang berlaku. Metode penelitian yang digunakan melalui beberapa tahap yaitu inventarisasi dan identifikasi pangan olahan di Indonesia yang terdaftar secara e-registrasi pada tahun 2013-2015, yang kemudian disampling dan dianalisis kandungan total P dengan metode spektrofotometri. Hasil penelitian menunjukkan pangan olahan tidak mengandung BTP fosfat terdeteksi kadar P dalam jumlah tertentu. Kadar fosfor rata-rata pada pangan olahan yang mengandung BTP fosfat pada setiap jenis pangan bervariasi dengan rata-rata secara keseluruhan 2867 mg/kg. Pangan olahan tanpa BTP fosfat terdeteksi total fosfor dalam jumlah tertentu dengan rata-rata seluruh produk 1530 mg/kg. Rata-rata perbedaan kadar fosfor pangan olahan yang tidak mengandung BTP fosfat dengan pangan olahan yang mengandung BTP fosfat yaitu 1337 mg/kg atau tingkat kenaikannya sebesar 39%. Dari perbedaan masing-masing produk pada umumnya kadar fosfor pangan olahan yang disampling memenuhi batas maksimum penggunaan fosfat sebagai BTP kecuali pada produk bumbu dan premix. Jenis BTP fosfat yang digunakan pada sampel teridentifikasi 12 jenis dan BTP fosfat yang paling banyak digunakan yaitu natrium tripolifosfat. Dalam penggunaannya BTP fosfat tersebut berfungsi sebagai penstabil, pengemulsi, dan antikempal.id
dc.language.isoidid
dc.publisherBogor Agricultural University (IPB)id
dc.subject.ddcFood Technologyid
dc.subject.ddcPhosphale Additivesid
dc.subject.ddc2016id
dc.subject.ddcJakartaid
dc.titleKajian Kandungan Fosfor pada Produk Pangan Olahan di Indonesiaid
dc.typeThesisid
dc.subject.keywordfosforid
dc.subject.keywordfosfatid
dc.subject.keywordBahan Tambahan Panganid
dc.subject.keywordpangan olahanid


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record