Respon Fisiologis dan Kualitas Susu Sapi Perah Pada Akhir Musim Kemarau Panjang Di BPT-SP Cikole Bandung Barat
View/ Open
Date
2016Author
Agustin, Nur Qoim
Atabany, Afton
Prabowo, Sigid
Metadata
Show full item recordAbstract
Lingkungan panas pada musim kemarau menyebabkan perubahan respon
fisiologis dan penurunan kualitas susu sapi perah. Penelitian ini bertujuan mengkaji
respon fisiologis dan kualitas susu sapi perah di Balai Pengembangan Ternak Sapi
Perah (BPT-SP) Cikole Bandung Barat pada akhir musim kemarau panjang.
Penentuan sampel menggunakan metode purposive sampling. Parameter
mikroklimat terdiri atas suhu lingkungan, kelembaban relatif, kecepatan angin,
radiasi matahari, dan indeks suhu-kelembaban (THI). Respon fisiologis terdiri atas
suhu rektal, suhu kulit, suhu tubuh, frekuensi respirasi, dan denyut jantung. Kualitas
susu terdiri atas bahan kering, lemak, dan protein. Rataan harian suhu rektal, suhu
kulit, suhu tubuh, frekuensi respirasi, dan denyut jantung sebesar 37.94±0.20 °C;
32.15±1.25 °C; 37.13±0.32 °C; 39.13±3.00 kali menit-1; dan 79.74±6.19 kali
menit-1. Bahan kering, lemak, dan protein susu masing-masing sebesar
10.20±0.27%; 2.12±0.13%; dan 2.49±0.01%. Suhu lingkungan tinggi pada akhir
musim kemarau panjang mempengaruhi respon fisiologis sapi perah berupa
peningkatan denyut jantung lebih tinggi dari normal. Kandungan serat kasar rumput
gajah yang tinggi menyebabkan penurunan kualitas susu berupa bahan kering,
lemak, dan protein.