View Item 
      •   IPB Repository
      • Dissertations and Theses
      • Undergraduate Theses
      • UT - Faculty of Fisheries and Marine Science
      • UT - Technology and Management of Aquaculture
      • View Item
      •   IPB Repository
      • Dissertations and Theses
      • Undergraduate Theses
      • UT - Faculty of Fisheries and Marine Science
      • UT - Technology and Management of Aquaculture
      • View Item
      JavaScript is disabled for your browser. Some features of this site may not work without it.

      Pemijahan Buatan pada Ikan Nila (Oreochromis niloticus) dengan Penyuntikan Ovaprim dan Hormon Oksitosin

      Thumbnail
      View/Open
      Full Text (8.917Mb)
      Date
      2017
      Author
      Agusnandi, Fendy
      Zairin, Junior Muhammad
      Alimuddin
      Metadata
      Show full item record
      Abstract
      Ikan nila merupakan salah satu komoditas penting dalam budidaya ikan air tawar karena memiliki permintaan pasar dan nilai ekonomis yang tinggi. Penelitian ini bertujuan menguji keberhasilan pemijahan buatan pada induk ikan nila dengan penyuntikan kombinasi ovaprim dan hormon oksitosin pada dosis berbeda. Penelitian ini menggunakan metode pemijahan secara buatan dengan perbandingan induk jantan dan betina 1:1. Induksi ovulasi dilakukan dengan penyuntikan ovaprim yang dikombinasikan dengan hormon oksitosin, dan pembuatan dilakukan secara buatan.Volume total hormon yang digunakan sebesar 0,4 mL/kg. Penyuntikan dilakukan dua kali; 30% dosis pada penyuntikan pertama, dan sisanya pada penyuntikan kedua. Metode penyuntikan dilakukan secara intramuskuler. Penelitian ini menggunakan rancangan acak lengkap yang terdiri dari lima perlakuan dengan lima ulangan. Perlakuan P0 atau kontrol (100% Ovaprim + 0% Oksitosin), P1 (75% Ovaprim + 25% Oksitosin), P2 (50% Ovaprim + 50% Oksitosin), P3 (25% Ovaprim + 75% Oksitosin), dan P4 (0% Ovaprim + 100% Oksitosin). Hasil penelitian menunjukkan bahwa derajat ovulasi tertinggi diperoleh pada perlakuan P1 dan P2 sebesar 80%, sedangkan nilai terendah terdapat pada perlakuan P4 sebesar 20%. Jumlah telur yang diovulasikan tertinggi diperoleh pada perlakuan P2 sebesar 546 ± 69 butir telur, dan nilai terendah diperoleh pada perlakuan P4 sebesar 210 ± 22 butir telur (p<0,05). Derajat pembuahan tertinggi (p<0,05) diperoleh pada perlakuan P2 sebesar 92,60 ± 3,97%, sedangkan nilai terendah terdapat pada perlakuan P4 sebesar 29,00 ± 3,53%. Nilai derajat penetasan telur hanya terdapat pada perlakuan P2 sebesar 95,5%, sedangkan pada perlakuan lainnya bernilai 0% karena tidak terjadi penetasan. Nilai tingkat kelangsungan hidup larva hanya terdapat pada perlakuan P2 sebesar 100%, sedangkan pada perlakuan lainnya bernilai 0%. Dengan demikian, perlakuan P2 (Ovaprim 50% + Oksitosin 50%) memberikan hasil terbaik berdasarkan nilai derajat ovulasi, jumlah telur yang diovulasikan, derajat pembuahan, derajat penetasan, dan tingkat kelangsungan hidup larva.
      URI
      http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/85702
      Collections
      • UT - Technology and Management of Aquaculture [1388]

      Copyright © 2020 Library of IPB University
      All rights reserved
      Contact Us | Send Feedback
      Indonesia DSpace Group 
      IPB University Scientific Repository
      UIN Syarif Hidayatullah Institutional Repository
      Universitas Jember Digital Repository
        

       

      Browse

      All of IPB RepositoryCollectionsBy Issue DateAuthorsTitlesSubjectsThis CollectionBy Issue DateAuthorsTitlesSubjects

      My Account

      Login

      Application

      google store

      Copyright © 2020 Library of IPB University
      All rights reserved
      Contact Us | Send Feedback
      Indonesia DSpace Group 
      IPB University Scientific Repository
      UIN Syarif Hidayatullah Institutional Repository
      Universitas Jember Digital Repository