dc.description.abstract | Hyla dan hycole merupakan kelinci pedaging unggul dengan laju
pertumbuhan dan tingkat prolifik yang tinggi. Kedua kelinci tersebut masih relatif
baru dikembangkan di Indonesia, sedangkan kelinci new zealand white telah
adaptif dan populer sebagai kelinci pedaging. Penelitian ini bertujuan untuk
membandingkan kualitas daging kelinci hyla, hycole dan new zealand white
berdasarkan sifat fisik dan kimia. Kelinci mulai dipelihara pada kisaran rataan
bobot 2 000-2 256 g hingga mencapai bobot akhir 2 700-3 500 g dengan
pemberian kualitas pakan yang sama (protein 17.8% dan energi 4098 kcal).
Otot longissimus dorsi digunakan sebagai bahan uji sifat fisik, sedangkan daging
dari setiap potongan komersial digunakan untuk uji sifat kimia. Hasil uji sifat fisik
menunjukkan bahwa rataan nilai pH akhir daging kelinci hyla, hycole dan
new zealand white adalah 5.67, sedangkan untuk susut masak 38.27-39.72%,
keempukan 3.10-3.70 kg cm-2 dan DMA 23.75-28.18%. Hasil uji sifat kimia
menunjukkan nilai rataan persentase kadar air 75.00-77.26%,
abu 1.08-1.14%, lemak 3.29-4.05%, protein 18.15-19.64% dan gross energy
1 327.00-1 521.20 kcal kg-1. Kelinci hyla, hycole dan new zealand white memiliki
kualitas daging yang sama baiknya. | id |