dc.description.abstract | Sektor perikanan memiliki potensi yang besar untuk dikembangkan,
karena masih banyak lahan budidaya yang belum dimanfaatkan. Jenis komoditas
yang memiliki potensi besar untuk dikembangkan yaitu Ikan lele (Clarias sp.).
Namun masih terdapat berbagai risiko yang dihadapi dalam budidaya ikan lele,
terutama risiko produksi. Hal ini dapat dibuktikan dengan fluktuasi produksi pada
setiap periode. Tujuan dari penelitin ini adalah mengidentifikasi sumber-sumber
risiko produksi, menganalisis probabilitas dan dampak dari sumber risiko tersebut,
serta manajemen risiko untuk menentukan strategi penanganan risiko yang dapat
diterapkan di Farm 165. Metode yang digunakan untuk menghitung probabilitas
dan dampak adalah z-score dan Value at Risk (VaR). Sumber risiko pada Farm
165 terdiri dari kualitas benih, penyakit, kesalahan SDM, dan kualitas air.
Berdasarkan hasil analisis, probabilitas terbesar disebabkan oleh kualitas air
sebesar 35.6 %. Dampak terbesar disebabkan oleh kualitas benih yaitu Rp. 2 000
109. Hasil pemetaan risiko menunjukkan terdapat dua strategi yaitu mitigasi dan
preventif. Strategi preventif yang dapat diterapkan di Farm 165 yaitu membuat
pembenihan sendiri, meningkatkan produksi ikan lele, menambah pengetahuan
dasar ikan lele, dan melakukan perawatan intensif serta melengkapi sarana
budidaya. Strategi mitigasi yang dapat diterapkan di Farm 165 yaitu pengalihan
risiko dengan cara mendaftarkan asuransi pertanian, sehingga jika terjadi
kerugian, maka dampak yang ditimbulkan akan diganti dengan asuransi tersebut. | id |