Evaluasi Keragaman Fenotipik Sapi Pasundan Di Kabupaten Ciamis Jawa Barat Dalam Rangka Standarisasi Produksi
Abstract
Tujuan pengembangan sapi pasundan belum efektif dan masih terdapat
beberapa permasalahan baik dari segi sumber daya genetik, breeding, manajemen,
produksi dan keragaman seperti keragaman ukuran kerangka tubuh. Hal ini
dimungkinkan karena masih minimnya informasi mengenai sapi pasundan dan
belum ada evaluasi mengenai keragaman fenotipik sapi pasundan. Penelitian ini
bertujuan untuk mengkaji perbandingan ukuran dan bentuk sapi pasundan dengan
sapi bali dan peranakan ongole (PO), menganalisis dan mengevaluasi keragaman
fenotipik sapi pasundan pada berbagai umur.
Penelitian ini menggunakan 92 ekor sapi pasundan, 72 ekor sapi bali dan 74
ekor sapi PO. Variabel yang diamati adalah ukuran tubuh (thoraxic vertebrae,
lumbar vertebrae, sacral vertebrae, scapulla, humerus, radius ulna, metacarpus,
femur, tibia fibula, metatarsus, panjang badan, tinggi badan, dalam dada dan
tinggi hip). Data diolah dengan software imageJ, sebelum data ukuran tubuh di
analisis komponen utama (AKU) menggunakan program MINITAB 16 untuk
mengetahui komponen ukuran dan bentuk tubuh sapi pasundan dengan
pembanding sapi bali dan PO maka terlebih dahulu data dikoreksi kesalah satu
umur terbanyak yaitu umur I3. Data ukuran tubuh dianalisis menggunakan
ANCOVA program statistic analysis system (SAS) ver 9.1.3 untuk koreksi umur
sapi pasundan GP (bergelambir dan berpunuk), GNP (bergelambir dan non
punuk) dan NGNP (non gelambir dan non punuk).
Hasil penelitian menunjukkan bahwa adanya kesamaan peubah penciri
utama ukuran tubuh sapi bali, pasundan dan PO jantan dan betina yakni panjang
badan dengan nilai eigen pada sapi jantan masing-masing sebesar (0.563, 0.596
dan 0.576), nilai eigen pada sapi betina masing-masing sebesar (0.505, 0.600 dan
0.554). Penciri bentuk tubuh ketiga bangsa berbeda, perbedaan tersebut
disebabkan oleh peubah penentu yaitu tinggi badan sapi bali, pasundan dan PO
jantan dengan nilai eigen (0.255, 0.341 dan 0.392), penciri bentuk tubuh sapi bali
yaitu tibia fibula (0.673), sapi pasundan dan PO yaitu tinggi hip (0.719 dan
0.259). Sapi pasundan lebih kearah sapi PO berdasarkan ukuran dan bentuk tubuh.
Secara umum keragaman fenotipik sapi pasundan pada berbagai umur masih
beragam, dengan koefisien keragaman besar (>10%). Sapi pasundan NGNP
berbeda dengan sapi pasundan GP dan GNP, sapi pasundan GP memiliki ukuran
tubuh lebih besar dari sapi pasundan NGNP.
Collections
- MT - Animal Science [1142]