Energi Metabolis Tepung Ulat Hongkong (Tenebrio Molitor L.), Tepung Ikan dan Meat Bone Meal Pada Broiler
Abstract
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengukur energi metabolis (EM) tepung ulat hongkong (Tenebrio molitor L.) yang diperoleh dari metode pengolahan yang berbeda dibandingkan dengan tepung ikan dan meat bone meal pada ayam broiler. Lima belas ekor broiler jantan umur 5 minggu digunakan dalam penelitian ini. Dua belas ekor broiler secara acak diberi pakan tepung ulat hongkong (P1), tepung ulat hongkong hasil ekstraksi lemak (P2), tepung ikan (P3), dan meat bone meal (P4). Tiga ekor sisanya dipuasakan untuk mengukur energi dan nitrogen endogenous. Data dianalisis menggunakan analisis deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa retensi nitrogen yang paling tinggi ke yang paling rendah dari keempat perlakuan berturut-turut adalah P2 (98.13%), P3 (95.82%), P1 (93.57%) dan P4 (89.72%). Energi metabolis semu terkoreksi nitrogen (EMSn) yang paling tinggi ke yang paling rendah dari keempat perlakuan berturut-turut yaitu P1 (3376 kkal kg-1), P4 (3006 kkal kg-1), P2 (2685 kkal kg-1) dan P3 (2100 kkal kg-1). Kesimpulan dari penelitian ini adalah tepung ulat hongkong memiliki EMSn lebih tinggi dibandingkan dengan EMSn tepung ikan dan meat bone meal dan tepung ulat hongkong hasil ekstraksi lemak memiliki EMSn lebih tinggi dibandingkan dengan EMSn tepung ikan.