Show simple item record

dc.contributor.advisorDjatna, Taufik
dc.contributor.advisorWarsiki, Endang
dc.contributor.authorKurniati, Wenny Dwi
dc.date.accessioned2017-01-30T07:19:20Z
dc.date.available2017-01-30T07:19:20Z
dc.date.issued2016
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/82658
dc.description.abstractProduk teh bubuk hitam CTC merupakan salah satu produk olahan teh yang memiliki pangsa pasar yang besar untuk dapat dinikmati oleh konsumen. Pada penelitian ini, pendekatan affective design berbasis Hybrid Kansei Engineering System (HKES) diaplikasikan untuk mengembangkan desain kemasan teh bubuk hitam CTC. HKES terdiri dari dua sistem diantaranya adalah Forward KES (FKES) dan Backward KES (BKES). Sistem ini dapat membantu desainer dalam mengembangkan kemasan baru dan membantu konsumen untuk memilih desain kemasan yang paling sesuai. Analisis sikap konsumen menggunakan model Fishbein digunakan untuk memilih desain kemasan terbaik menurut konsumen. Inovasi kemasan mampu memberikan harapan kepada konsumen sehingga terjadi peluang keputusan pembelian konsumen. Peluang dan pengaruh keputusan pembelian konsumen dianalisis menggunakan logistik binomial. Tujuan dari penelitian ini, antara lain: (1) mengidentifikasi dan mengevaluasi kata Kansei sebagai elemen desain kemasan, (2) menyusun desain kemasan teh bubuk hitam CTC terpilih berdasarkan analisis sikap konsumen, (3) mengukur besar pengaruh desain kemasan terhadap keputusan pembelian konsumen, dan (4) mengevaluasi aspek desain kebutuhan konsumen. Proses FKES dilakukan dengan menganalisis kata Kansei menggunakan metode Term Frequency – Inverse Document Frequency (TF-IDF) dan menghasilkan 35 kata Kansei. Selanjutnya kata-kata tersebut dievaluasi oleh 30 orang responden menggunakan skala Semantic Differential (SD). Di sisi lain, dari 25 sampel produk yang telah dikumpulkan, telah teridentifikasi memiliki 8 elemen desain kemasan. Metode Quantification Theory Type 1 (QTT-1) digunakan untuk mengkuantifikasi hubungan antara kata Kansei dengan elemen desain kemasan. Berdasarkan analisis QTT-1, didapatkan kata kuat sebagai model desain kemasan yang sesuai dengan preferensi konsumen. Model kuantifikasi dari desain kemasan teh bubuk hitam CTC, selanjutnya dibuat tiga contoh sketsa desain kemasan. Proses BKES dilakukan dengan memilih sketsa desain kemasan terbaik menurut konsumen berdasarkan analisis sikap konsumen menggunakan model Fishbein. Hasil dari model Fishbein, desain kemasan ketiga dipilih sebagai desain kemasan terbaik dengan model bentuk tutup kurva cembung bergerigi, bentuk badan silinder, lebar dan transparan, memiliki berat bersih berukuran sedang (100-500 gr), memiliki latar warna yang gelap, tema labelnya adalah teh bubuk dan jenis tulisannya tidak resmi (custom). Hasil analisis logistik binomial menunjukkan bahwa kemasan yang mampu melindungi produk berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian konsumen dan berpeluang tujuh kali lebih tinggi untuk dibeli oleh konsumen. Secara umum, dari hasil penelitian ini menunjukkan bahwa desain kemasan yang kuat dapat dibuat dengan menggunakan bahan kemasan plastik atau gelas.id
dc.language.isoidid
dc.publisherBogor Agricultural University (IPB)id
dc.subject.ddcFood Technologyid
dc.subject.ddcFood Preservationid
dc.subject.ddc2016id
dc.subject.ddcBogor-Jawa Baratid
dc.titleDesain Kemasan Bahan Penyegar Berbasis Kansei Engineering Dan Sikap Konsumen: Kasus Pada Teh Bubuk Hitam Ctcid
dc.typeThesisid
dc.subject.keyworddesain kemasanid
dc.subject.keywordHybrid Kansei Engineering System (HKES)id
dc.subject.keywordmodel Fishbeinid
dc.subject.keywordsikap konsumenid


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record