Desain Kemasan Bahan Penyegar Berbasis Kansei Engineering Dan Sikap Konsumen: Kasus Pada Teh Bubuk Hitam Ctc
View/ Open
Date
2016Author
Kurniati, Wenny Dwi
Djatna, Taufik
Warsiki, Endang
Metadata
Show full item recordAbstract
Produk teh bubuk hitam CTC merupakan salah satu produk olahan teh yang
memiliki pangsa pasar yang besar untuk dapat dinikmati oleh konsumen. Pada
penelitian ini, pendekatan affective design berbasis Hybrid Kansei Engineering
System (HKES) diaplikasikan untuk mengembangkan desain kemasan teh bubuk
hitam CTC. HKES terdiri dari dua sistem diantaranya adalah Forward KES (FKES)
dan Backward KES (BKES). Sistem ini dapat membantu desainer dalam
mengembangkan kemasan baru dan membantu konsumen untuk memilih desain
kemasan yang paling sesuai. Analisis sikap konsumen menggunakan model
Fishbein digunakan untuk memilih desain kemasan terbaik menurut konsumen.
Inovasi kemasan mampu memberikan harapan kepada konsumen sehingga terjadi
peluang keputusan pembelian konsumen. Peluang dan pengaruh keputusan
pembelian konsumen dianalisis menggunakan logistik binomial. Tujuan dari
penelitian ini, antara lain: (1) mengidentifikasi dan mengevaluasi kata Kansei
sebagai elemen desain kemasan, (2) menyusun desain kemasan teh bubuk hitam
CTC terpilih berdasarkan analisis sikap konsumen, (3) mengukur besar pengaruh
desain kemasan terhadap keputusan pembelian konsumen, dan (4) mengevaluasi
aspek desain kebutuhan konsumen.
Proses FKES dilakukan dengan menganalisis kata Kansei menggunakan
metode Term Frequency – Inverse Document Frequency (TF-IDF) dan
menghasilkan 35 kata Kansei. Selanjutnya kata-kata tersebut dievaluasi oleh 30
orang responden menggunakan skala Semantic Differential (SD). Di sisi lain, dari
25 sampel produk yang telah dikumpulkan, telah teridentifikasi memiliki 8 elemen
desain kemasan. Metode Quantification Theory Type 1 (QTT-1) digunakan untuk
mengkuantifikasi hubungan antara kata Kansei dengan elemen desain kemasan.
Berdasarkan analisis QTT-1, didapatkan kata kuat sebagai model desain kemasan
yang sesuai dengan preferensi konsumen. Model kuantifikasi dari desain kemasan
teh bubuk hitam CTC, selanjutnya dibuat tiga contoh sketsa desain kemasan.
Proses BKES dilakukan dengan memilih sketsa desain kemasan terbaik
menurut konsumen berdasarkan analisis sikap konsumen menggunakan model
Fishbein. Hasil dari model Fishbein, desain kemasan ketiga dipilih sebagai desain
kemasan terbaik dengan model bentuk tutup kurva cembung bergerigi, bentuk
badan silinder, lebar dan transparan, memiliki berat bersih berukuran sedang
(100-500 gr), memiliki latar warna yang gelap, tema labelnya adalah teh bubuk dan
jenis tulisannya tidak resmi (custom). Hasil analisis logistik binomial menunjukkan
bahwa kemasan yang mampu melindungi produk berpengaruh signifikan terhadap
keputusan pembelian konsumen dan berpeluang tujuh kali lebih tinggi untuk dibeli
oleh konsumen. Secara umum, dari hasil penelitian ini menunjukkan bahwa desain
kemasan yang kuat dapat dibuat dengan menggunakan bahan kemasan plastik atau
gelas.
Collections
- MT - Agriculture Technology [2292]