Show simple item record

dc.contributor.advisorFuah, Asnath Maria
dc.contributor.advisorSalundik
dc.contributor.advisorPurwanto, Bagus Priyo
dc.contributor.authorArfiani
dc.date.accessioned2016-10-13T02:20:30Z
dc.date.available2016-10-13T02:20:30Z
dc.date.issued2016
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/81692
dc.description.abstractPerkembangan populasi kerbau di Indonesia tahun 2003-2011 berdasarkan data Badan Pusat Statistik pada tahun 2003 dan Pendataan Sapi Potong Sapi Perah dan Kerbau tahun 2011 menunjukkan adanya penurunan. Pada tahun 2003, populasi kerbau di Indonesia sebesar 2.45 juta ekor, sedangkan menurut data PSPK (Ditjennakeswan 2011) populasi kerbau menjadi 1.3 juta ekor. Penurunan rata-rata 0.58% per tahun atau setara dengan 7.8 ribu ekor per tahunnya dengan kenaikan jumlah pemotongan kerbau rata-rata 3.4% pertahun. Banten merupakan sentra kerbau terbesar ke 4 di Indonesia yang memberikan kontribusi populasi sebesar 9.4% (Ditjennakeswan 2011). Populasi dan pemotongan kerbau di Propinsi Banten mengalami penurunan selama 2008-2012 masing-masing sebesar 3.47% dan 2.3% pertahun. Apabila tidak didukung dengan peningkatan populasi yang seimbang secara bertahap akan menurunkan populasi kerbau di Provinsi Banten. Kabupaten Pandeglang merupakan wilayah pengembangan kerbau di Provinsi Banten, didasarkan atas kesesuaian lahan, klimatologi dan topografi (Bappeda Pandeglang 2011). Populasi kerbau sebesar 29 106 ekor pada tahun 2012 dengan penurunan populasi sebesar 1.2% per tahun. Responden adalah 93 peternak yang ditentukan secara purposive dari kelompok ternak yang terlibat dalam kegiatan pengembangan kawasan kerbau rawa di Desa Cibarani Kecamatan Cisata Kabupaten Pandeglang. Wawancara menggunakan pertanyaan dan pengamatan ke lokasi peternak untuk melihat sistem budidaya yang diterapkan. Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini berupa data primer dan sekunder. Parameter yang diamati berupa karakteristik kawasan dan faktor eksternal yang mempengaruhi pengembangan kawasan peternakan kerbau yaitu karakteristik wilayah, karakteristik produksi ternak, kapasitas daya dukung lahan, karakteristik peternak, serta teknik budidaya peternakan. Perumusan strategis pengembangan peternakan kerbau dilakukan dengan menggunakan analisis SWOT (strength, weakness, opportunity dan threath). Penilaian dalam analisis faktor internal dan faktor eksternal dilakukan dengan pengisian kuisioner oleh responden. Hasil penelitian menunjukkan bahwa karakteristik produksi kerbau rawa yang dimiliki kelompok peternak di Kabupaten Pandeglang cukup baik berdasarkan ketersediaan ternak betina yang cukup untuk reproduksi, petani peternak yang memiliki pengalaman dalam memelihara ternak yang tergabung dalam kelompok tani dan kebijakan pemerintah untuk pengembangan kerbau. Beberapa kendala yang dihadapi antara lain ketersediaan lahan dan pakan yang terbatas, pola pemeliharaan yang subsisten, penerapan teknologi pakan, reproduksi dan sistem pemasaran yang belum memadai. Alternatif strategi pengembangan meliputi perbaikan manajemen reproduksi melalui pengadaan bibit jantan unggul, teknologi pakan, peningkatan ketrampilan SDM melalui pelatihan didukung dengan penguatan kelembagaan peternak (koperasi).id
dc.language.isoidid
dc.publisherBogor Agricutural University (IPB)id
dc.subject.ddcAnimal husbandryid
dc.subject.ddcBuffaloid
dc.titleKajian Pengembangan Peternakan Kerbau Rawa Di Kabupaten Pandeglang Provinsi Bantenid
dc.typeThesisid
dc.subject.keywordkerbauid
dc.subject.keywordpeternakid
dc.subject.keywordproduksiid
dc.subject.keywordSWOTid


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record