Kajian Pengembangan Peternakan Kerbau Rawa Di Kabupaten Pandeglang Provinsi Banten
View/ Open
Date
2016Author
Arfiani
Fuah, Asnath Maria
Salundik
Purwanto, Bagus Priyo
Metadata
Show full item recordAbstract
Perkembangan populasi kerbau di Indonesia tahun 2003-2011 berdasarkan
data Badan Pusat Statistik pada tahun 2003 dan Pendataan Sapi Potong Sapi Perah
dan Kerbau tahun 2011 menunjukkan adanya penurunan. Pada tahun 2003,
populasi kerbau di Indonesia sebesar 2.45 juta ekor, sedangkan menurut data
PSPK (Ditjennakeswan 2011) populasi kerbau menjadi 1.3 juta ekor. Penurunan
rata-rata 0.58% per tahun atau setara dengan 7.8 ribu ekor per tahunnya dengan
kenaikan jumlah pemotongan kerbau rata-rata 3.4% pertahun. Banten merupakan
sentra kerbau terbesar ke 4 di Indonesia yang memberikan kontribusi populasi
sebesar 9.4% (Ditjennakeswan 2011). Populasi dan pemotongan kerbau di
Propinsi Banten mengalami penurunan selama 2008-2012 masing-masing sebesar
3.47% dan 2.3% pertahun. Apabila tidak didukung dengan peningkatan populasi
yang seimbang secara bertahap akan menurunkan populasi kerbau di Provinsi
Banten. Kabupaten Pandeglang merupakan wilayah pengembangan kerbau di
Provinsi Banten, didasarkan atas kesesuaian lahan, klimatologi dan topografi
(Bappeda Pandeglang 2011). Populasi kerbau sebesar 29 106 ekor pada tahun
2012 dengan penurunan populasi sebesar 1.2% per tahun.
Responden adalah 93 peternak yang ditentukan secara purposive dari
kelompok ternak yang terlibat dalam kegiatan pengembangan kawasan kerbau
rawa di Desa Cibarani Kecamatan Cisata Kabupaten Pandeglang. Wawancara
menggunakan pertanyaan dan pengamatan ke lokasi peternak untuk melihat
sistem budidaya yang diterapkan. Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini
berupa data primer dan sekunder. Parameter yang diamati berupa karakteristik
kawasan dan faktor eksternal yang mempengaruhi pengembangan kawasan
peternakan kerbau yaitu karakteristik wilayah, karakteristik produksi ternak,
kapasitas daya dukung lahan, karakteristik peternak, serta teknik budidaya
peternakan. Perumusan strategis pengembangan peternakan kerbau dilakukan
dengan menggunakan analisis SWOT (strength, weakness, opportunity dan
threath). Penilaian dalam analisis faktor internal dan faktor eksternal dilakukan
dengan pengisian kuisioner oleh responden.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa karakteristik produksi kerbau rawa yang
dimiliki kelompok peternak di Kabupaten Pandeglang cukup baik berdasarkan
ketersediaan ternak betina yang cukup untuk reproduksi, petani peternak yang
memiliki pengalaman dalam memelihara ternak yang tergabung dalam kelompok
tani dan kebijakan pemerintah untuk pengembangan kerbau. Beberapa kendala
yang dihadapi antara lain ketersediaan lahan dan pakan yang terbatas, pola
pemeliharaan yang subsisten, penerapan teknologi pakan, reproduksi dan sistem
pemasaran yang belum memadai. Alternatif strategi pengembangan meliputi
perbaikan manajemen reproduksi melalui pengadaan bibit jantan unggul,
teknologi pakan, peningkatan ketrampilan SDM melalui pelatihan didukung
dengan penguatan kelembagaan peternak (koperasi).
Collections
- MT - Animal Science [1203]