Analisis Usaha Pembibitan Jangkrik Kalung (G. Bimaculatus) Dan Jangkrik Celiring (G. Mitratus) Di Kota Bekasi
View/ Open
Date
2015Author
Sidiq, Muhammad Fajar
Fuah, Asnath M
Burhanuddin
Metadata
Show full item recordAbstract
Budidaya jangkrik di Indonesia sendiri masih belum berkembang secara
luas. Potensi yang menjanjikan secara ekonomi dan permintaan pasar yang selalu
ada, membuat ternak jangkrik dapat dikembangkan untuk memenuhi kebutuhan
pasar. Pembibitan jangkrik merupakan faktor utama dalam peternakan janglrik.
Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui analisis usaha dan koefisien teknologi
dibidang usaha pembibit jangkrik kalung (Gryllus bimaculatus) dan jangkrik
celiring (Gryllus mitratus) di Kelurahan Perwira, Kecamatan Bekasi Utara, kota
Bekasi. Umur awal jangkrik bertelur 32 hari untuk jangkrik kalung dan celiring 40
sampai 45 hari, umur afkir jangkrik 50 hari dan 65 hari. Sex ratio yang digunakan
1:3 jantan:betina kepadatan kandang jangkrik kalung 1.7 cm2 ekor-1 dan jangkrik
celiring 1.4 cm2 ekor-1. Usaha pembibitan jangkrik di Kelompok Tani Perwira
memiliki potensi bisnis, dengan pendapatan bersih sebesar Rp 11 628 000 per
periode, R/C ratio 2.1 dan BEP unit kalung 113 ons, BEP unit celiring 75 ons.
Jika biaya tenaga kerja, pakan sayuran dan klaras Rp. 0, maka pendapatan bersih
Rp. 13 500 000 per periode, R/C ratio 2.6 dan BEP unit kalung 44 ons dan BEP
unit celiring 30 ons.