Hidrolisat Kolagen Dari Kulit Ikan Gabus (Channa Striata) Yang Menunjukkan Aktivitas Penghambatan Ace Antioksidan.
View/ Open
Date
2015Author
Wibawa, Silvie Febriana
Suhartono, Maggy Thenawidjaja
Giriwono, Puspo Edi
Metadata
Show full item recordAbstract
Ikan gabus merupakan salah satu ikan air tawar yang sering dikonsumsi oleh orang Asia untuk menjaga kesehatan akibat tingginya kandungan protein, asam lemak esensial, dan mineral pada ikan tersebut. Kulit ikan gabus yang mengandung sekitar 16.57 % kolagen merupakan limbah dari produksi suplemen albumin. Oleh karena itu, kulit ikan gabus berpotensi menjadi sumber kolagen sehingga kolagennya dapat digunakan di industri pangan maupun non-pangan termasuk untuk memproduksi peptida bioaktif. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk memproduksi peptida dengan aktivitas penghambatan Angiotensin-I Converting Enzyme (ACE) dan antioksidan dari ikan gabus dengan menggunakan kolagenase dari Bacillus licheniformis F11.4 (diisolasi dari limbah kulit udang di Palembang) dan Stenotrophomonas sp. (diisolasi dari oncom merah di Bogor). Konsentrasi protein dari kolagen larut asam yang diekstrak dari kulit ikan gabus adalah 0.4 mg/mL. Analisis SDS-PAGE menunjukkan bahwa kolagen yang ini dapat dikategorikan menjadi kolagen tipe I ini mengandung rantai β, α1, α2 dengan berat molekul 267, 152, 136 kDa berturut-turut. Kolagenase kasar dari kedua bakteri yang digunakan mampu menghasilkan peptida dengan berat molekul 18-267 kDa. Kolagenase semi-murni dari Stenotrophomonas sp. Menghasilkan peptida dengan berat molekul yang lebih rendah (14-152 kDa) dibandingkan peptida yang dihasilkan oleh kolagenase semi-murni dari Bacillus licheniformis F11.4 (15-267 kDa). Kolagenase Stenotrophomonas sp. Mampu menghidrolisis rantai β pada kolagen. Kolagen hidrolisat menunjukkan aktivitas penghambatan ACE dan antioksidan yang lebih baik daripada kolagen. Kolagenase dari Stenotrophomonas sp. Mampu memproduksi peptida kolagen dengan aktivitas penghambatan ACE dan antioksidan yang lebih tinggi dibandingkan peptida yang dihasilkan oleh kolagenase dari Bacillus licheniformis F11.4. Hidrolisat kolagen yang dihasilkan oleh kolagenase kasar dari Stenotrophomonas sp. setelah diinkubasi selama 90 menit inkubasi menunjukkan aktivitas penghambatan ACE (13.32 % penghambatan/μg protein) dan kekuatan mereduksi yang paling baik diantara hidrolisat kolagen lainnya. Selain itu, hidrolisat kolagen yang diproduksi oleh kolagenase semi-murni dari Stenotrophomonas sp. setelah diinkubasi selama 90 menit menunjukkan kemampuan menetralkan radikal bebas DPPH yang paling tinggi (73.22 % penghambatan/50μg protein). Berdasarkan data penelitian ini, kolagen hidrolisat ini berpotensi untuk dikembangkan menjadi obat atau pangan fungsional untuk penderita penyakit darah tinggi.
Collections
- MT - Agriculture Technology [1777]