dc.description.abstract | Ulat hongkong (Tenebrio molitor L) merupakan larva kumbang beras marga Tenebrio dan Tribolium. Kandungan protein dan lemak ulat hongkong dapat digunakan sebagai alternatif meat and bone meal (MBM). Tujuan dari penelitian ini untuk mempelajari pengaruh pemberian tepung ulat hongkong dan MBMterhadap bobot hidup, persentase karkas, lemak abdominal dan potongan komersial ayam broiler. Sebanyak 120 (DOC) broiler strain Ross digunakan dan dipelihara selama 35 hari. Perlakuan terdiri dari R0 = ransum mengandung 5% MBM, R1 = ransum mengandung 2.5% tepung ulat hongkong dan 2.5% MBM, R2 = ransum mengandung 5% tepung ulat hongkong dalam rancangan acak lengkap dengan 3 perlakuan dan 4 ulangan. Peubah yang diamati yaitu bobot hidup, persentase karkas, lemak abdominal dan potongan komersial seperti dada, paha, sayap dan punggung. Hasil menunjukkan perbedaan yang nyata (p<0.05) terhadap persentase karkas, persentase lemak abdominal, potongan dada dan potongan punggung. Ayam broiler yang diberi ransum mengandung 2.5% tepung ulat hongkong dan 2.5% MBM (R1) menghasilkan persentase karkas, persentase potongan komersial seperti dada dan punggung yang sama dengan yang diberi ransum mengandung 5% MBM (R0). Ayam broiler yang diberi ransum mengandung 5% tepung ulat hongkong (R2) memiliki bobot badan dan persentase karkas paling rendah, tetapi memiliki persentase lemak abdominal yang sama dengan perlakuan ayam broiler yang diberi ransum mengandung 5% MBM (R0). Kesimpulannya adalah tepung ulat hongkong dapat mengganti penggunaan MBM sebesar 50% untuk mendapatkan karkas dan potongan komersial yang optimal. | id |