Optimasi Proses Pembuatan Biodiesel Dari Minyak Bintaro Dengan Metode Respon Permukaan
View/ Open
Date
2015Author
Purba, Taufiq Pratama
Raharja., Bimbingan Sapta
Metadata
Show full item recordAbstract
Biodiesel dapat dijadikan alternatif dalam mengatasi masalah ketersediaan bahan bakar. Namun terdapat faktor penghambat seperti ketersediaan bahan baku dan harga produksi biodiesel yang cenderung mahal. Oleh karena itu diperlukan proses optimasi produksi biodiesel. Penelitian ini bertujuan untuk mengoptimasi kondisi proses produksi biodiesel dari biji bintaro melalui transesterifikasi menggunakan metode respon permukaan, serta mengetahui pengaruh kondisikondisi proses tersebut terhadap kualitas biodiesel yang dihasilkan. Variabel proses yang dioptimasi adalah rasio molar metanol terhadap minyak terhadap minyak (A) dan konsentrasi katalis NaOH (B) dengan repon rendemen, bilangan asam, bilangan penyabunan, bilangan iod, viskositas, densitas, titik nyala dan angka setana. Model polinomial yang sesuai untuk respon rendemen, bilangan asam, dan bilangan penyabunan adalah model polinomial orde kedua atau kuadratik, sedangkan model polinomial untuk respon bilangan iod, viskositas dan densitas adalah model polinomial orde satu atau linier. Kondisi proses yang optimum untuk respon rendemen, bilangan iod dan densitas serta titik nyala dan angka setana diperoleh pada rasio molar metanol terhadap minyak terhadap minyak 9 : 1 dan konsentrasi NaOH 0.5% (w/w). Kondisi proses yang optimum untuk respon bilangan asam, bilangan penyabunan dan viskositas diperoleh pada rasio molar metanol terhadap minyak terhadap minyak 9 : 1 dan konsentrasi NaOH 1.5% (w/w). Variabel yang berpengaruh untuk respon rendemen, bilangan asam, bilangan penyabunan, bilangan iod adalah rasio molar metanol terhadap minyak dan konsentrasi NaOH. Sedangkan varibel yang berpengaruh untuk respon viskositas dan densitas adalah rasio molar metanol terhadap minyak. Hasil prediksi optimasi pada kondisi optimum masing-masing respon adalah 95.38% untuk rendemen, 0.41 mg KOH/g untuk bilangan asam, 196.683 mg KOH/g untuk bilangan penyabunan, 35.87 g I2/100g untuk bilangan iod, 3.62 mm2/s untuk viskositas dan 0.85 g/cm3 untuk densitas. Nilai titik nyala biodiesel dari biji bintaro adalah sebesar 181.5 oC. Sedangkan untuk nilai angka setana biodiesel bintaro adalah 52.