Show simple item record

dc.contributor.advisorRomli, Muhammad
dc.contributor.authorHoliana
dc.date.accessioned2014-12-31T02:51:29Z
dc.date.available2014-12-31T02:51:29Z
dc.date.issued2014
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/72823
dc.description.abstractDalam pengolahan nata de coco dihasilkan limbah padat berupa kulit ari, sisa potongan, dan bagian produk yang ukuran dan bentuknya tidak memenuhi spesifikasi produk yang dapat mencapai 10% dari total produksi. Limbah ini mengandung selulosa yang dapat dikonversi menjadi bioetanol. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi potensi pemanfaatan limbah padat nata de coco untuk produksi bioetanol sebagai sumber energi alternatif. Hidrolisis nata dilakukan secara enzimatis. Fermentasi dilakukan selama 72 jam dengan analisis produk setiap 12 jam. Dalam penelitian ini dievaluasi pengaruh penggunaan jenis inokulum, yaitu kultur murni Saccharomyces cerevisiae dan ragi komersial dan pengaruh penambahan urea untuk memperbaiki rasio C/N media. Hidrolisis menghasilkan hidrolisat sebesar 1.77 L/kg bahan dan meningkatkan gula pereduksi dari 0.08 g/L menjadi 6.8 g/L. Fermentasi dengan kadar gula pereduksi 6.95 g/L dan inokulum kultur murni Saccharomyces cerevisiae menghasilkan kadar etanol lebih tinggi, yaitu 0.33%(v/v) dengan yield 0.46g/g dibandingkan 0.20%(v/v) dengan yield 0.35g/g pada inokulum ragi komersial. Penambahan urea sebesar 2.9 g/L meningkatkan kadar etanol dari 0.20%(v/v) menjadi 0.25%(v/v) dengan yield 0.40 g/g pada jenis inokulum ragi komersial dan dari 0.33%(v/v) menjadi 0.37%(v/v) dengan yield 0.46g/g pada jenis inokulum kultur murni Saccharomyces cerevisiae. Waktu optimum fermentasi menggunakan kultur murni Saccharomyces cerevisiae adalah 48 jam dengan tingkat penggunaan gula 83% dan 91%. Sedangkan waktu optimum fermentasi menggunakan ragi komersial adalah 60 jam dengan tingkat penggunaan gula 65% dan 68%. Hasil analisis kelayakan finansial menunjukkan bahwa produksi bioetanol mengalami kerugian sebesar Rp. 201 458, sedangkan melalui analisis penerimaan per biaya didapatkan hasil R-C ratio<1 yaitu 0.43 yang berarti produksi tidak menguntungkan.en
dc.language.isoid
dc.subject.ddcAgroindustrial Technologyen
dc.subject.ddcBioetanolen
dc.subject.ddc2014en
dc.titlePemanfaatan Limbah Padat Nata De Coco untuk Produksi Bioetanol oleh Saccharomyces cerevisiaeen
dc.subject.keywordlimbah padat nata de cocoen
dc.subject.keywordhidrolisisen
dc.subject.keywordbioetanolen
dc.subject.keywordenergien


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record