Show simple item record

dc.contributor.advisorRukmiasih
dc.contributor.advisorAfnan, Rudi
dc.contributor.authorBidara, Leonardus Kurnia Dewa
dc.date.accessioned2014-12-16T02:54:19Z
dc.date.available2014-12-16T02:54:19Z
dc.date.issued2014
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/71457
dc.description.abstractItik Alabio (Anas platyrhynchos borneo) dan itik Cihateup (Anas platyrhynchos javanica) merupakan itik lokal Indonesia. Itik Alabio berasal dari Kalimantan Selatan dan itik Cihateup berasal dari Jawa Barat, sedangkan entok (Cairina moschata) berasal dari Manila, Fillipina. Persilangan kedua jenis ini diberi nama itik Mandalung EA dan itik Mandalung EC. Pemotongan pada umur yang berbeda yaitu umur 8 minggu, 10 minggu, dan 12 minggu berdasarkan tingkat kesukaan daging dengan kulit bagian paha diduga mempengaruhi perbedaan aroma yang dihasilkan pada daging EA dan EC. Uji intesitas off-odor dilakukan dengan uji skalar garis dan uji tingkat kesukaan dilakukan dengan uji hedonik. Hasil penilaian panelis uji pada uji skalar garis dan uji hedonik dianalis ragam (ANOVA) metode GLM (Generalized Linear Model) dengan bantuan program Minitab 16 dan uji Tukey. Hasil penelitian menunjukkan umur pemotongan 8 minggu memberikan nilai intensitas off-odor daging dengan kulit paha sebesar 43.6%. Umur pemotongan 10 minggu memberikan nilai intensitas off-odor daging dengan kulit paha sebesar 50.94% dan pada umur pemotongan 12 minggu memberikan nilai intensitas off-odor daging dengan kulit paha sebesar 52%. Kesimpulan dari hasil penelitian ini adalah umur pemotongan 8 minggu memiliki nilai intensitas off-odor daging itik mandalung EA dan EC paling kecil. Secara hedonik, panelis lebih menyukai aroma daging dengan kulit itik mandalung bagian paha yang dipotong pada umur 8 minggu.en
dc.description.abstractAlabio ducks (Anas platyrhynchos borneo) and Cihateup ducks (Anas platyrhynchos javanica) belongs to Indonesian local ducks. Alabio ducks from Kalimantan and Cihateup ducks from West Java. Meanwhile, Muscovy ducks are originated from Manila, Philippines. Mandalung ducks are the crossbred between muschocvy duck and duck. EA and EC are symbolized for the crossbred of muscovy duck-cihateup duck and muscovy duck-cihateup, respectively. Slaughtering age of EA and EC may influence the different of thigh meat odor which affect the flavor preference of the panelist. Off-odor intensity was determined by scalar test line. Meanwhile, hedonic test was run to evaluate the preferences of the panelists to the flavor. The results of scalar test line and hedonic were subjected to analyses of variance and Tukey test. Slaughter age of 8, 10 and 12 weeks has the value off-odor intensity of thigh meat with skin by 43.6%, 50.94% and 52%, respectively. As conclusion, slaughtering age at 8 weeks has the smallest value of meat with skin off-odor of EA and EC and increased preference of the panelists to the flavor.en
dc.language.isoid
dc.publisherBogor Agricultural University (IPB)
dc.titleSensori daging itik mandalung entok-itik alabio (ea) dan entok-itik cihateup (ec) pada umur pemotongan yang berbedaen
dc.title.alternativeSensory test of meat of mandalung ea and ec at different slaughtering agesen
dc.typeUndergraduate Thesisen
dc.subject.keywordbau amisen
dc.subject.keyworditik Mandalung EAen
dc.subject.keyworditik Mandalung ECen
dc.subject.keywordoff-odoren
dc.subject.keywordumur pemotonganen


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record