Pengembangan Produk Dadih Susu Sapi
View/ Open
Date
2013Author
Pradipta, Afif Tunggul
Hambali, Erliza
Hermawan, Aji
Metadata
Show full item recordAbstract
Keterbatasan susu kerbau sebagai bahan baku dan kurang higienisnya proses produksi menjadi beberapa faktor penghambat dalam proses penerimaan dadih tradisional. Pembuatan dadih dengan bahan baku susu sapi menggunakan bakteri asam laktat (BAL) spesifik sebagai starter-nya merupakan salah satu solusi untuk mengatasi hambatan-hambatan tersebut. Hasil iterasi uji hedonik menunjukkan bahwa formula dengan perbandingan L. casei dengan B. longum sebesar 1:5 (3%), penggunaan bahan pengental berupa tepung maizena sebesar 8%, serta tambahan perisa sejumlah 25%, merupakan dadih susu sapi dengan formula terbaik. Formula tersebut menunjukkan nilai pH, total asam tertitrasi, kadar air/total padatan, kadar abu, kadar lemak, kadar protein, serta kadar karbohidrat berturut-turut sebesar 4,46, 1,52%, 72,13% / 27,87%, 0,75%, 4,75%, 3,83%, serta 18,54%, sementara untuk total BAL sebesar 2,6 x108 – 3 x 109 CFU/ml. Berdasarkan takaran saji dadih susu sapi yaitu 125 gr/cup, maka diperoleh % AKG untuk lemak dan protein masing-masing sebesar 8%, sedangkan untuk karbohidrat serta kalori masing-masing sebesar 7%. Penentuan kapasitas produksi diasumsikan berdasarkan target pasar 0,5% dari Total Available Market. Mengacu kepada kapasitas produksi, takaran saji, serta asumsi-asumsi yang menghasilkan biaya tenaga kerja, biaya overhead, dan biaya bahan baku, maka didapatkan Biaya Produksi dadih susu sapi sebesar Rp 2.928,-/cup.