Estimasi Kelimpahan Plankton Menggunakan Metode Hidroakustik di Perairan Pangkep Sulawesi Selatan.
Abstract
Estimasi kelimpahan plankton menggunakan metode hidroakustik biasanya dilakukan dengan melihat nilai target strength (TS) dan volume backscattering strength (SV) dari plankton itu sendiri. Estimasi kelimpahan plankton akan lebih akurat bila ditunjang dengan data plankton-net. Penelitian kali ini mencoba membandingkan antara nilai SV hasil perekaman data akustik dengan data plankton-net dalam mengestimasi kelimpahan plankton. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui seberapa besar kelimpahan plankton yang terdapat di perairan Pangkep Sulawesi Selatan dengan menggunakan metode hidroakustik serta membandingkannya dengan data plankton-net. Penelitian dilakukan dengan menggunakan data hasil survei Balai Penelitian Perikanan Laut (BPPL) Kementrian Kelautan dan Perikanan (KKP) Muara Baru-Jakarta Utara pada tanggal 8-12 Oktober 2011 di perairan Pangkep, Sulawesi Selatan yang terletak pada koordinat 446’9” LS dan 11928’36” BT sampai 51’41” LS dan 11921’13” BT. Pengolahan data dilakukan di Laboratorium Akustik BPPL-KKP dan Laboratorium Akustik Kelautan Departemen Ilmu dan Teknologi Kelautan (ITK) FPIK-IPB. Kelimpahan plankton dianalisis dengan melihat trend yang terbentuk dari nilai SV plankton, secara horizontal, vertikal, dan temporal serta membandingkan dengan kelimpahan yang diperoleh dari data plankton-net. Distribusi plankton secara horizontal lebih banyak dipengaruhi faktor fisik berupa pergerakan massa air. Nilai SV cenderung menyebar pada daerah yang berada dekat daratan maupun yang jauh dari pulau-pulau kecil. Nilai SV yang tinggi menunjukkan kelimpahan plankton yang tinggi pula di daerah tersebut, demikian pula sebaliknya. Plankton tersebar pada seluruh lapisan kedalaman perairan. Sebaran vertikal plankton tergantung dari berbagai faktor, diantaranya intensitas cahaya, kepekaan terhadap perubahan salinitas, arus dan densitas. Terdapat 3 kelas (Bacillariophyceae, Cyanophyceae, dan Dinophyceae) dan 39 genus plankton yang teridentifikasi di perairan Pangkep. Kelas Bacillariophyceae merupakan kelas plankton yang paling sering ditemukan di perairan. Kelas Bacillariophyceae memiliki kelimpahan tertinggi dibandingkan kelas plankton lainnya di perairan Pangkep. Bacillariophyceae merupakan kelompok yang memiliki kemampuan berkembang lebih cepat dibandingkan dengan Dinoflagellata dan jenis lainnya (Sidabutar, 1997) sehingga Bacillariophyceae memiliki proporsi kelimpahan yang lebih besar di perairan. Hubungan antara nilai SV dan kelimpahan data plankton-net tidak saling berkaitan, hal ini dikarenakan ketebalan integrasi berbeda dengan kedalaman pengambilan data plankton-net.