Evaluasi Kesesuaian Lahan Tambak Udang di Kecamatan Cijulang dan Parigi, Ciamis, Jawa Barat
View/ Open
Date
2013Author
Syaugy, Afwan
Siregar, Vincentius Paulus
Arhatin, Risti Endriani
Metadata
Show full item recordAbstract
Selection of wrong location fishponds will cause the problems, such as increasing the cost of construction, oprational, and may cause environmental degradation. The purpose of this study was to evaluate the land suitability for shrimp farms considering the coastal and river border planning maps in Kecamatan Cijulang and Parigi. This study uses the Geographic Information Systems (GIS) to determine the level of compliance of existing shrimp farms in the area. The parameters taken into calculated are: land use; soil texture; soil type; land slope; distance from the river; distance from the shore; water pH, and salinity. The result of the spatial analysis was added by limiting factor coastal and river border, so the extensive shrimp farms area is 23.8 ha divided into three classes of suitability, namely very accordance (11.7 ha or 49.0%); accordance (1.0 ha or 4.3%), and not in accordance (11.1 ha or 46.6%). There are no shrimp farms in the area of conditional suitability. The existing farm in this region is almost entirely located in the area that should be a river border. In order to keep a sustainable shrimp farms management, it is needed a good cooperation between the management of the shrimp farms and the goverment Pemilihan lokasi tambak yang salah akan menimbulkan masalah, diantaranya adalah meningkatkan biaya konstruksi, operasional, dan dapat menimbulkan masalah lingkungan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengevaluasi kesesuaian lahan tambak udang dengan mempertimbangkan perencanaan sempadan pantai dan sempadan sungai di Kecamatan Cijulang dan Parigi. Penelitian ini menggunakan Sistem Informasi Geografis (SIG) dalam menentukan tingkat kesesuaian lahan tambak yang ada di lokasi tersebut. Parameter yang diperhitungkan dan dianalisisa dalah : penggunaan lahan; tekstur tanah; jenis tanah; kelerengan lahan; jarak dari sungai; jarak dari pantai; pH air ; dan salinitas. Hasil analisis spasial tersebut kemudian ditambahkan faktor pembatas sempadan sungai dan pantai sehingga luas tambak udang seluruhnya yang sebesar 23,8 ha terbagi menjadi tiga kelas kesesuaian, yaitu sangat sesuai sebesar 11,7 ha (49,0%); sesuai sebesar 1,0 ha (4,3%); dan tidak sesuai sebesar 11,1 ha (46,6%). Tidak terdapat tambak di area sesuai bersyarat. Tambak yang eksis di wilayah ini hampir seluruhnya berada pada wilayah yang seharusnya menjadi sempadan sungai. Agar tercipta pengelolaan tambak yang lestari, perlu adanya kerjasama yang baik antara pen gelola tambak dengan pemerintah.