Sifat Fisik Daging Sapi Kerbau dan Domba pada Lama Postmortem yang Berbeda
Abstract
Daging merupakan protein hewani yang lebih mudah dicerna dibanding dengan protein nabati. Penganekaragaman pengolahan daging akan meningkatkan nilai tambah dari produk daging tersebut, sehingga variasi produk daging menjadi lebih banyak dan akan meningkatkan nilai jual ke konsumen. Bagian yang terpenting yang menjadi acuan konsumen dalam pemilihan daging adalah sifat fisik. Sifat fisik dalam hal ini antara lain warna, keempukan, tekstur, kekenyalan dan kebasahan. Tujuan penelitian ini adalah untuk membandingkan sifat fisik daging sapi, kerbau dan domba pada lama postmortem yang berbeda. Sebanyak 900 gram sampel otot Longissimus dorsi daging sapi, kerbau dan domba digunakan pada penelitian ini. Masing-masing sampel diperoleh dari tiga daerah yang berbeda. Sampel daging sapi diperoleh dari Rumah Potong Hewan Kebon Pedes Kabupaten Bogor, sampel daging kerbau diperoleh dari Rumah Potong Hewan Parungkuda Kabupaten Sukabumi, dan sampel daging domba diperoleh dari Peternakan Mitra Tani Farm Ciampea Bogor. Rancangan yang digunakan adalah Rancangan Acak Kelompok dengan pola faktorial 2x3. Perlakuan pada penelitian ini adalah perbedaan postmortem dan perbedaan jenis ternak. Taraf dalam perlakuan pertama yaitu 4 dan 6 jam postmortem, sedangkan taraf perlakuan kedua yaitu daging sapi, kerbau dan domba. Data yang diperoleh dianalisis dengan menggunakan analisis ragam (ANOVA). Uji lanjut Tukey dilakukan pada pengaruh perlakuan yang nyata (P<0,05).