Ketidakserupaan Morfometrik, Ukuran dan Bentuk Tubuh pada Burung Air
Abstract
Burung air merupakan salah satu kekayaan alam Indonesia. Mereka dapat berfungsi sebagai indikator kesehatan lahan basah dan lingkungan. Penurunan jumlah populasi burung air baik secara langsung maupun tidak langsung terjadi sebagai akibat perburuan liar dan pembangunan yang tidak terencana. Penangkaran merupakan salah satu upaya untuk menghindari penurunan jumlah populasi burung air. Dukungan berupa informasi tambahan mengenai karakteristik morfometrik melalui ukuran-ukuran linear tubuh yang dapat menunjang keberhasilan suatu penangkaran; diperlukan untuk tujuan penelitian. Salah satu famili burung air adalah Ardeidae. Penelitian ini mempelajari ukuran-ukuran tubuh spesies burung air yang meliputi Bambangan Kuning (Ixobrychus sinensis) sebanyak 62 ekor, Bambangan Merah (Ixobrychus cinnamomeus) sebanyak 18 ekor, Bambangan Hitam (Ixobrychus flavicollis) sebanyak 20 ekor, Kokokan Laut (Butorides striatus) sebanyak 10 ekor, Blekok Sawah (Ardeola speciosa) sebanyak 10 ekor, Kowak Malam Kelabu (Nycticorax nycticorax) sebanyak 13 ekor, Kuntul Kecil (Egretta garzetta) sebanyak 6 ekor dan Kuntul Kerbau (Bubulcus ibis) sebanyak 11 ekor. Ukuran linear tubuh yang diamati meliputi panjang sayap natural (X1), panjang sayap maksimal (X2), panjang ekor (X3), panjang tarsus (X4), panjang paruh (X5), rentang sayap (X6) dan panjang tubuh (X7). Uji T2-Hotelling digunakan untuk membedakan ukuran antara dua spesies pada delapan spesies yang diamati. Jarak minimum D2-Mahalanobis digunakan untuk menentukan ketidakserupaan morfometrik, sedangkan Analisis Komponen Utama digunakan untuk menentukan ukuran dan bentuk tubuh diantara delapan spesies burung air yang diamati.