Show simple item record

dc.contributor.advisorPujiyati, Sri
dc.contributor.authorAkbar, Hidayanto
dc.date.accessioned2013-05-07T01:24:35Z
dc.date.available2013-05-07T01:24:35Z
dc.date.issued2013
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/63279
dc.description.abstractIkan demersal atau ikan dasar merupakan ikan yang sebagian atau seluruh hidupnya mendiami suatu perairan dimana habitatnya menempel atau 5 meter di dekat dasar perairan. Tipe dasar perairan atau substrat dasar berpengaruh terhadap sebaran jenis ikan demersal. Substrat dasar berperan penting untuk tempat tinggal, mencari makan, dan reproduksi ikan demersal. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menunjukkan hubungan tipe dasar perairan terhadap distribusi ikan demersal dengan menggunakan data survei akustik dan hasil tangkapan ikan demersal nelayan setempat sebagai verifikasi jenis ikan (species). Penelitian ini menggunakan data hasil survei Balai Penelitian Perikanan Laut (BPPL) Kementrian Kelautan dan Perikanan (KKP). Pengambilan data dilakukan pada tanggal 8-12 Oktober 2011 di Perairan Pangkajene Sulawesi Selatan. Pengolahan dan analisis data dilakukan mulai bulan April sampai September 2012 di Laboratorium Balai Penelitian Perikanan Laut (BPPL) dan Laboratorium Akustik Keluatan, Ilmu dan Teknologi Kelautan IPB. Pengambilan data dilakukan dengan menggunakan perangkat BioSonics dengan tipe tranduser split beam frekuensi operasi 201 kHz. Pengolahan data dengan menggunakan perangkat lunak echoview 4.0 untuk menghasilkan nilai backscattering volume dasar perairan (E1 dan E2) dan ikan demersal. Analisis data dengan menggunakan analisis regresi linear sederhana dan analisis komponen utama (AKU), dan selang kelas kedalaman. Berdasarkan hasil yang diperoleh di Perairan Pangkajene memiliki kedalaman yang dangkal berkisar 5,73 m sampai 58,40 m. Nilai E1 berkisar - 19,71 dB sampai -33,24 dB, memiliki tipe substrat pasir, pasir berlumpur, lumpur berpasir, dan lumpur dimana substrat yang dominan adalah pasir berlumpur. Semakin dalam perairan, nilai E1 akan semakin rendah menunjukkan substrat semakin halus. Nilai E2 berkisar -55,75 dB sampai -63,63 dB, bertambahnya kedalaman substrat dasar akan semakin lunak. Substrat pasir dan pasir berlumpur berada dekat dengan pantai, semakin menjauh dari pantai substrat semakin lunak yakni lumpur berpasir dan lumpur. Backscattering volume ikan demersal berkisar -55,00 dB sampai -76,31 dB. Distribusi ikan demersal terbesar berada pada kedalaman 10,45 m sampai 15,25 m ditunjukkan dengan nilai backscattering volume ikan demersal tertinggi dimana lebih menyukai tipe substrat pasir berlumpur, jenis ikan pada wilayah tersebut adalah ikan kakap dan jenaha (Lutjanidae). Hasil tangkapan nelayan setempat pada lokasi penangkapan di Perairan Pangkajene menunjukkan bahwa ikan kakap dan jenaha (Lutjanidae) yang paling banyak tertangkap yaitu sebesar 69,24%. Berdasarkan hasil analisis komponen utama (AKU) bahwa kedalaman perairan (depth) lebih berpengaruh terhadap distribusi ikan demersal dibandingkan dengan substrat dasar perairan (E1) ditunjukkan dengan nilai korelasi antara depth dan ikan demersal (0,31) lebih besar dibandingkan dengan korelasi antara E1 dan ikan demersal (0,26).en
dc.subjectBogor Agricultural University (IPB)en
dc.titleHubungan Tipe Dasar Perairan terhadap Distribusi Ikan Demersal di Perairan Pangkajene Sulawesi Selatan 2011en


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record