Show simple item record

dc.contributor.authorHikmah, Nurrul
dc.date.accessioned2013-05-06T07:19:11Z
dc.date.available2013-05-06T07:19:11Z
dc.date.issued2010
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/63265
dc.description.abstractKelinci merupakan salah satu ternak yang mempunyai potensi besar untuk dikembangbiakan sebagai penyedia daging, namun masih sulit untuk memasarkannya karena kurangnya penerimaan masyarakat terhadap daging kelinci. Padahal banyak keunggulan yang diperoleh dari mengkonsumsi daging kelinci, yaitu kandungan protein tinggi sebesar 20,1% dan kadar kolesterol lebih rendah sebesar 53 mg/100 g dari ternak lain. Peningkatan penerimaan masyarakat terhadap daging kelinci dalam rangka upaya diversifikasi pangan hewani perlu dilakukan dengan proses pengolahan. Proses pengolahan menyebabkan terjadi perubahan fisik maupun kimiawi sehingga mengakibatkan terbentuknya aroma, konsistensi, tekstur, nilai gizi dan penampakan yang diharapkan dapat merubah faktor kebiasaan makan. Produk olahan daging yang banyak diterima dan dikenal masyarakat adalah bakso. Bakso sangat disukai masyarakat luas dari berbagai tingkatan umur. Bakso merupakan makanan Indonesia yang terbuat dari campuran daging, tepung tapioka, garam dan bahan pengemulsi. Bakso yang banyak disukai masyarakat adalah bakso yang memliliki kekenyalan yang baik dan tekstur yang halus. Kualitas bakso yang baik dipengaruhi oleh sifat fisik daging sebagai bahan utama. Sifat fisik daging dipengaruhi oleh penanganan ternak setelah pemotongan (postmortem). Sifat fisik daging mengalami perubahan seiring dengan lamanya waktu setelah pemotongan (postmortem), perubahan suhu, pH, dan rigormortis. Daya mengikat air juga dipengaruhi oleh lama postmortem. Postmortem singkat akan menyebabkan produk yang dihasilkan lebih baik dari pada postmortem lama karena belum mendekati proses rigormortis daging. Proses rigormortis, perubahan pH, dan daya mengikat air akan berpengaruh terhadap kualitas akhir produk olahan. Penelitian ini dilakasanakan di Laboratorium Produksi Ternak Ruminansia Besar, Fakultas Peternakan dan Laboratorium Seafast PAU (Pusat Antar Universitas) Institut Pertanian Bogor pada bulan Desember hingga Maret 2010. Tujuan penelitian ini adalah untuk membandingkan sifat fisik (Nilai pH, daya mengikat air, kekenyalan dan rendemen) dan tingkat penerimaan konsumen terhadap bakso daging kelinci pada lama postmortem yang berbeda.en
dc.publisherIPB (Bogor Agricultural University)
dc.titleSifat Fisik dan Palatabilitas Bakso Daging Kelinci pada Lama Postmortem yang Berbedaen


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record