Performa Ayam Broiler yang Diberi Ransum dengan Penambahan Cassabio

Abstract

Ayam broiler merupakan salah satu jenis hewan ternak yang umum dibudidayakan di Indonesia. Ayam broiler memiliki sifat genetik yang semakin baik di setiap generasi, salah satunya dapat dilihat dari semakin pendeknya umur panen. Perbaikan genetik harus diikuti dengan pemberian ransum yang lebih efisien dan ekonomis. Onggok Sebagai salah satu pakan alternatif berasal dari limbah pengolahan tepung tapioka yang ketersediaannya melimpah, namun nilai nutrisinya rendah. Fermentasi dengan Aspergillus niger sebagai inokulum dan urea, zeolit, serta ammonium sulfat sebagai sumber sulfur diharapkan dapat meningktkan kualitas onggok fermentasi (cassabio). Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui performa ayam broiler yang diberi ransum dengan penambahan berbagai level cassabio. Ayam yang digunakan pada penelitian ini adalah ayam broiler strain Ross berumur satu hari sebanyak 240 ekor yang diproduksi oleh PT Cibadak Indah Sari Farm. Rancangan yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 5 taraf perlakuan dan 4 ulangan. Perlakuan terdiri atas C0 (ransum kontrol), C10 (ransum mengandung 10% cassabio), C20 (ransum mengandung 20% cassabio), C30 (ransum mengandung 30% cassabio), C40 (ransum mengandung 40% cassabio), dan RKm (Ransum komersial sebagai pembanding). Peubah yang diamati adalah konsumsi air minum, konsumsi ransum, pertambahan bobot badan, konversi ransum, persentase karkas, dan mortalitas. Data dianalisis menggunakan analisis sidik ragam (ANOVA) dan bila berbeda nyata dilanjutkan dengan Uji Lanjut Duncan (Gaspersz, 1991). Data performa yang terbaik dari perlakuan (C0, C10, C20, C30, dan C40) selanjutnya dibandingkan dengan Ransum Komersial (RKm).