Show simple item record

dc.contributor.advisorMulyati, Heti
dc.contributor.authorSuharman
dc.date.accessioned2013-04-23T07:11:40Z
dc.date.available2013-04-23T07:11:40Z
dc.date.issued2010
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/62742
dc.description.abstractPeningkatan permintaan produk mobil di Indonesia meningkat setiap tahunnya rata-rata 39,33 persen. Peningkatan ini menyebabkan setiap perusahaan manufaktur menerapkan sistem produksi yang paling efektif dan efisien. PT Isuzu Astra Motor Indonesia (IAMI) menerapkan sistem Order Kirim Barang (OKB) pada tahun 2001 yang sebelumnya menggunakan Delivery Schedule (DS). Penelitian ini bertujuan untuk: 1) mengkaji perbedaan penerapan sistem OKB dengan sistem DS dan 2) menganalisis produktivitas sebelum dan sesudah diberlakukan sistem OKB. Pengumpulan data dilakukan dengan memberikan kuesioner kepada para pekerja yang telah mengalami sistem DS dan OKB sejumlah 21 orang, wawancara dengan manajer produksi dan supervisor serta studi kepustakaan dengan mengumpulkan data dari media massa internet, perusahaan, dan beberapa referensi buku. Jenis data terdiri dari data primer (wawancara dan kuesioner) serta data sekunder (volume produksi tahunan dan penjualan mobil baru). Kerangka analisis penelitian dikelompokkan menjadi tiga kontruksi, yaitu isi pekerjaan, organisasi kerja dan perbaikan terus-menerus. Pengolahan dan analisis data dilakukan dengan menggunakan analisis deskriptif, analisis diskriminan dan analisis biplot. Perbedaan penerapan kedua sistem dilihat berdasarkan ukuran dan jumlah part yang dipesan, sistem pemesanan, persediaan, dan estimasi/peramalan. Pemesanan pada sistem DS dilakukan dalam jumlah kecil dengan part berukuran kecil, serta part dari luar negeri berupa Completed Knock Down (CKD). Sistem DS melakukan pemesanan tiga bulan sebelum bahan baku digunakan dengan estimasi bulanan dan dalam jumlah satuan. Selain itu bahan baku pada sistem DS cenderung menumpuk di gudang dan mengeluarkan biaya tambahan untuk biaya penyimpanan. Sistem OKB pemesanan dilakukan untuk part lokal dengan estimasi harian dan dalam jumlah lot dan meminimalisir persediaan. Berdasarkan analisis diskriminan, sistem OKB terjadi penurunan koefisien diskriminan sebesar 0,01 poin pada kontruksi isi pekerjaan dan dinilai dapat menurunkan produktivitas walaupun tidak signifikan. Pada kontruksi organisasi kerja meningkat sebesar 0,281 poin dan dinilai dapat meningkatkan produktivitas secara signifikan. Pada kontruksi perbaikan terus-menerus menurun sebesar 0,370 poin dan dinilai dapat menurunkan produktivitas secara signifikan. Berdasarkan analisis biplot sistem DS mempunyai karakteristik sebagai sistem yang memiliki waktu lebih banyak untuk melaksanakan tugas-tugas. Sistem OKB pada kontruksi isi pekerjaan memiliki karakteristik kebijakan SDM dalam hal pelatihan dan rotasi, kondisi kerja mendukung konsentrasi, peralatan tentang keselamatan dan kesehatan kerja. Pada kontruksi organisasi kerja memiliki keunggulan waktu yang tersedia, beban kerja pada awal proyek, jumlah SOP yang diikuti, layout tempat kerja, hubungan dengan rekan kerja. Sedangkan dalam hal kontruksi perbaikan terus-menerus memiliki karakteristik sistem produksi mempengaruhi tugas-tugas operasional, partisipasi pencegahan error, frekuensi perbaikan, penggunaan kreativitas dan partisipasi pengambilan keputusan.en
dc.subjectBogor Agricultural University (IPB)en
dc.titleAnalisis Perubahan Sistem Produksi Delivery Schedule Menjadi Order Kirim Barang pada PT Isuzu Astra Motor Indonesia Sunter Jakartaen


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record