Show simple item record

dc.contributor.advisorBasith, Abdul
dc.contributor.authorFealty, Penfen
dc.date.accessioned2013-04-23T00:58:40Z
dc.date.available2013-04-23T00:58:40Z
dc.date.issued2010
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/62679
dc.description.abstractPersediaan (inventory) merupakan komponen wajib yang dalam setiap industri, baik dalam industri manufaktur maupun jasa. Keberlangsungan proses produksi dalam suatu sistem produksi ditunjang oleh pengendalian persediaan yang baik. Dua metode pengendalian persediaan yang umum digunakan, adalah pengendalian secara intuitif dan pengendalian berdasarkan angka atau kuantitatif. Untuk memperoleh hasil yang lebih baik, metode intuitif juga harus didukung oleh metode kuantitatif. Peramalan merupakan satu komponen pendukung dalam aktivitas perencanaan, dimana terdapat senggang waktu (lead time) antara suatu peristiwa dengan perencanaan, sehingga dapat diprediksi kapan peristiwa tersebut terjadi dan dapat ditentukan tindakan yang tepat untuk kondisi tersebut. Konsep peramalan dapat digunakan pada berbagai disiplin, tidak terkecuali manajemen persediaan. Metode peramalan merupakan bentuk pengedalian persediaan kuantitatif berdasarkan data historis (time series). Metode peramalan diintegrasikan dengan fungsi manajemen persediaan untuk menunjang pengambilan keputusan dalam menentukan kuantitas persediaan. PT. Pelangi Elasindo adalah perusahaan yang bergerak di bidang Garmen. Perusahaan memiliki spesialisasi dalam memproduksi produk webbing (Jacquard) dan shoelace. Penelitian dilakukan khusus pada produk Jacquard dengan alasan memiliki rasio volume yang besar. Bahan baku utama produk Jacquard adalah Polyester. Polyester terdiri dari berbagai macam ukuran, diantaranya ukuran R150 / 48 dan R150 /48 / 2. Ruang lingkup yang menjadi kajian penelitian adalah sistem informasi persediaan bahan baku di departemen Gudang (Warehouse) yang terintergrasi dengan program komputer untuk mengelola persediaan bahan baku produksi dan bahan pembantu. Rangkaian aktifitas yang tercakup dalam penelitian adalah sistem penerimaan barang, sistem pengeluaran barang dan estimasi penggunaan barang pada periode selanjutnya. Pengembangan sistem informasi yang terintegrasi dengan program komputer bertujuan untuk meningkatkan efisiensi kerja dan proses lebih cepat dan tepat. Pendekatan yang digunakan untuk dalam pembuatan Sistem Informasi Pergudangan (WISPE) adalah melalui pendekatan sistem dengan cara perancangan dengan pendekatan object-oriented. Pengembangan sistem informasi melalui 4 tahapan, yaitu spesifikasi, Rancang bangun, implementasi dan Verifikasi. Proses spesifikasi berupa mengindentifikasian kebututhan sistem. Rancang bangun berupa proses perancangan struktur dan data flow diagram aplikasi. Tahap implementasi menggunakan Visual Basic .Net 2008 dan Microsoft access 2007 untuk menghasilkan aplikasi yang bersifat object-oriented. Perancangan aplikasi dilakukan sedemikian rupa sehingga Graphic user interface yang dirancang dapat diterima dan menunjang proses kerja (User friendly). Tahap terakhir, yaitu verifikasi merupakan tahap yang terpenting, mengingat aplikasi juga terintegrasi dengan proses peramalan. Hasil akhir yang diharapkan dari aplikasi WISPE adalah dapat mengelola transaksi penerimaan dan pengeluaran bahan baku, serta kemampuan untuk memprediksi penggunaan bahan baku pada periode berikut, sehingga dapat digunakan sebagai informasi tambahan dalam pengambilan keputusan berkaitan dengan pengisian kembali persediaan. Aplikasi mempertimbangkan metode peramalan yang paling tepat untuk menghasilkan prediksi yang mendekati kondisi yang sebenarnya (dengan persyaratan MSE – Mean Square Error minimum).en
dc.subjectBogor Agricultural University (IPB)en
dc.titleSistem Informasi Pergudangan Berdasarkan Peramalan Time Series (Studi Kasus PT. Pelangi Elasindo)en


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record