Penerapan Perangkat Analisis Mutu dalam Meningkatkan Mutu Produk Teh Botol Sosro (Studi Kasus PT. Sinar Sosro, Pandeglang)
Abstract
PT. Sinar Sosro merupakan pelopor produk teh siap minum dalam kemasan yang pertama di dunia. Masalah bagaimana berjalannya proses produksi merupakan masalah penting bagi perusahaan, karena proses produksi memiliki peran cukup besar dalam menghasilkan produk bermutu. Penelitian ini bertujuan (1) Mengidentifikasi penerapan perangkat analisis mutu pada proses produksi Teh Botol Sosro yang dilakukan PT. Sinar Sosro Kantor Pabrik (KPB) Pandeglang., (2) Menganalisis bentuk penyimpangan pada proses produksi Teh Botol Sosro di PT. Sinar Sosro KPB Pandeglang dan (3) Menyusun rencana aksi perbaikan penyimpangan pada proses produksi Teh Botol Sosro di PT. Sinar Sosro KPB Pandeglang. Penelitian dilakukan di PT. Sinar Sosro KPB Pandeglang yang berlokasi di Jl. Karang Tanjung, Kabupaten Pandeglang, Banten. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan sekunder. Data yang telah diperoleh dikelompokkan atas data kuantitatif atau data numerik dan data kualitatif atau data verbal. Data numerik meliputi jumlah produk cacat dari masing-masing faktor penyebab. Sedangkan data verbal meliputi sejarah perusahaan, perkembangan perusahaan, kegiatan dan prosedur produksi. Alat analisis yang digunakan adalah Grafik kendali, Check Sheet, Pareto Chart, Histogram, Run Chart, Flow Chart, Brainstorming, Affinity Diagram, Fishbone Diagram dan Decision Tree Diagram, dengan bantuan Minitab 15, SPSS 16.0 dan Microsoft Excel. Meskipun PT. Sinar Sosro telah menerapkan perangkat analisis mutu yaitu Gugus Kendali Mutu, masih didapatkan penyimpangan dari jumlah jenis produk tidak standar yang dianalisis menggunakan grafik kendali, yaitu botol asing, volume kurang, kosong tertutup, pecah hancur, sompal isi, tanpa tutup dan tutup miring. Dari keseluruhan jenis produk tidak standar tersebut dilakukan analisis diagram Pareto dengan menggunakan check sheet dan didapatkan bahwa volume kurang merupakan jenis produk tidak standar yang paling sering terjadi. Analisis volume kurang dimulai dari Histogram yang memperlihatkan bahwa volume yang sesuai standar 95,46%, head space panas sesuai standar 74,8% dan head space dingin sesuai standar 93,55%; Dari run chart terhadap masing-masing formasi dan akumulasinya diperoleh pada setiap akhir bulan tingkat produk bervolume kurang berada pada tingkat yang tinggi. Berdasarkan hasil Brainstorming, Affinity diagram, Fishbone diagram dan Decision tree diagram didapatkan rencana aksi yang perlu dilakukan adalah perbaikan dalam lima faktor yang menyebabkan terjadinya volume kurang, yaitu pemberian kipas angin, maintenance mesin, pemberian kenyamanan bagi karyawan, mempersempit jalur di Pos I, pemberian garis indikator di Pos III, kacamata khusus untuk selektor Pos II dan Pos III, pergantian shift dan perbaikan kursi karyawan.
Collections
- UT - Management [3374]