Show simple item record

dc.contributor.advisorSukarsa, Dadi Rochnadi
dc.contributor.advisorSantoso, Joko
dc.contributor.authorMuhibuddin, Fuad Wahdan
dc.date.accessioned2013-04-19T07:49:47Z
dc.date.available2013-04-19T07:49:47Z
dc.date.issued2010
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/62609
dc.description.abstractIkan hasil tangkap sampingan (HTS) adalah ikan yang ikut tertangkap dalam suatu operasi penangkapan ikan, dan bukan sebagai ikan yang ditargetkan untuk ditangkap. Rasio penangkapan udang dan ikan HTS di sekitar Kepulauan Aru sebesar 1:28, 1:1-13, dan 1:11-41. Rasio tersebut menunjukkan bahwa jumlah ikan HTS yang tertangkap lebih banyak dari pada udang. Pada umumnya jenis ikan HTS kurang memiliki nilai ekonomis dan seringkali tidak dibawa ke daratan. Pengolahan ikan HTS menjadi daging lumat ikan merupakan salah satu cara pemanfaatan ikan HTS. Daging lumat adalah daging ikan yang telah dipisahkan dari tulang, kulit, kepala, jeroan, dan dilumatkan. Daging ikan yang dilumatkan dapat dimanfaatkan menjadi bahan baku pembuatan surimi. Penambahan cryoprotectant pada daging lumat diharapkan dapat menghambat terjadinya denaturasi protein selama penyimpanan beku. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik fisika kimia ikan HTS, menentukan frekuensi pencucian terbaik dalam pembuatan surimi ikan HTS, menentukan pengkomposisian surimi terbaik, dan mempelajari perubahan karakteristik fisika kimia surimi dari daging lumat ikan HTS selama penyimpanan beku.en
dc.publisherIPB (Bogor Agricultural University)
dc.titleKarakteristik Fisika Kimia Surimi dari Daging Lumat Ikan Hasil Tangkap Sampingan (HTS) Pukat Udangen


Files in this item

Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record