Show simple item record

dc.contributor.advisorIrwanto, Abdul Kohar
dc.contributor.authorCandra, Hari
dc.date.accessioned2013-04-19T07:12:39Z
dc.date.available2013-04-19T07:12:39Z
dc.date.issued2010
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/62575
dc.description.abstractPT. Prudential Life Assurance berdiri sejak tahun 1995. PT Prudential Life Assurance (Prudential Indonesia) merupakan bagian dari Prudential plc, London, Inggris. Prudential Indonesia termasuk dalam kawasan Asia dan menginduk pada kantor regional Prudential Corporation Asia (PCA) yang berkedudukan di Hong Kong. Penggabungan antara dua hal,yaitu pengalaman internasional Prudential di bidang asuransi jiwa dengan pengetahuan tata cara bisnis lokal menjadikan Prudential Indonesia memiliki komitmen untuk terus mengembangkan bisnisnya di Indonesia. Krisis ekonomi global yang melanda dunia pada tahun 2008 membawa suatu dampak negatif kepada perkembangan iklim investasi dunia. Perubahan yang terjadi terhadap iklim investasi dunia diperkirakan juga berdampak kepada sektor usaha di Indonesia. Hampir semua sektor usaha mengalami perubahan dan berpengaruh terhadap kekuatan keuangan perusahaan, tidak terkecuali sektor asuransi yang berbasis unit link. Hal ini dikarenakan unit link tidak hanya bergerak dalam bidang asuransi, tetapi juga melibatkan unsur investasi. Perubahan terhadap kekuatan keuangan perusahaan,khususnya di bidang asuransi akan sangat mempengaruhi kemampuan perusahaan untuk membayar claim atas sejumlah uang pertanggungan yang telah dijanjikan kepada nasabah. Kekuatan keuangan perusahaan tercermin dalam wujud laporan keuangan dan rasio-rasio keuangan. Salah satu rasio keuangan yang sering kali dijadikan sebagai suatu indikator posisi keuangan perusahaan adalah Risk Based Capital (RBC). Rasio tersebut digunakan untuk mengukur kekuatan suatu perusahaan asuransi untuk mengantisipasi akibat dari deviasi pengelolaan kekayaan dan kewajiban. Permasalahan yang cukup menarik mengenai RBC tersebut terjadi pada PT.Prudential Life Assurance. Perusahaan mengalami penurunan yang signifikan terhadap rasio tersebut dari tahun 2006, namun demikian penurunan RBC tersebut tidak selamanya mengindikasikan suatu penurunan kinerja dari PT.Prudential Life Assurance. Perlu analisis lebih lanjut terhadap laporan keuangan PT.Prudential Life Assurance. Analisis terhadap laporan keuangan tersebut tentunya akan sangat membantu perusahaan sebagai dasar pengambilan keputusan untuk melakukan antisipasi dan perluasan produk. Analisis laporan keuangan juga sangat diperlukan untuk pembentukkan model prediksi keuangan yang akan digunakan untuk menentukan arah perkembangan perusahaan di masa mendatang, oleh karena itulah sangat diperlukan suatu studi mengenai “Analisis Kinerja Keuangan Berdasarkan Analisis Perbandingan dan Pembentukkan Model Prediksi Keuangan”. Penelitian dilakukan pada PT.Prudential Life Assurance yang berlokasi di Jl.Jenderal Sudirman Kav.7-8, Jakarta. Penelitian ini bertujuan (1) Menganalisis perbandingan kinerja keuangan PT.Prudential Life Assurance selama lima tahun terakhir (2005-2009), (2) Mengkaji faktor penyebab menurunnya RBC PT.Prudential Life Assurance dalam kurun waktu tiga tahun terakhir (2006-2008), (3) Mengkaji implikasi penurunan RBC terhadap kekuatan keuangan PT.Prudential Life Assurance, (4) Mengkaji status kepailitan PT.Prudential Life Assurance akibat gejala penurunan RBC dan dampak krisis global, (5) Menilai peringkat kesehatan kekuatan keuangan PT.Prudential Life Assurance berdasarkan criteria Bond Rating Model, (6) Memproyeksikan kekuatan keuangan perushaan untuk 3 periode mendatang (2010-2012). Metode yang digunakan adalah metode analisis perbandingan, metode analisis rasio-rasio keuangan, analisis indeks berseri, analisis common size, analisis trend, bond rating prediction model, dan z-score model. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan cara penelitian lapangan dan penelitian kepustakaan. Data yang diperoleh kemudian dianalisis untuk mencapai suatu kesimpulan. Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh dapat disimpulkan bahwa kinerja keuangan PT. Prudential Life Assurance secara keseluruhan tergolong baik. Hal ini ditandai dengan peningkatan pos total aktiva pada neraca, namun demikian peningkatan total aktiva tersebut juga diiringi dengan peningkatan pada pos total kewajiban dan penurunan pada pos total modal. Secara keseluruhan hasil analisis rasio juga menunjukkan hasil yang cukup baik. Hal ini dapat dilihat pada komponen likuiditas internal, kinerja operasional, solvabilitas, dan tingkat pertumbuhan yang cukup memuaskan. Hanya saja terdapat penurunan yang cukup besar pada tahun 2008 yang merupakan tahun terjadinya krisis ekonomi global. Faktor penyebab rasio RBC selama 3 periode (2006-2008) mengalami penurunan adalah menurunnya tingkat solvabilitas perusahaan pada periode tersebut. Penurunan tingkat solvabilitas tersebut juga didukung oleh peningkatan secara signifikan jumlah batas tingkat solvabilitas minimum (BTSM) perusahaan. Penurunan RBC sebagai suatu indikator kemampuan perusahaan dalam membayar klaim di masa depan tidak memiliki implikasi yang cukup berarti bagi kekuatan keuangan perusahaan di masa depan. Perusahaan masih mampu memenuhi kewajiban pembayaran klaim di masa mendatang dengan tingkat RBC yang masih berada jauh di atas ketentuan RBC yang dikeluarkan oleh Departemen Keuangan, yaitu sebesar 120 persen. Isu kepailitan yang beredar pada tahun 2004 ternyata tidak terbukti. Perusahaan diprediksi masih mampu menjalankan usahanya dalam jangka waktu yang cukup lama. Krisis ekonomi global dan penurunan RBC juga belum mampu menjadikan perusahaan menyandang status pailit. Hasil z-score pada periode 2005-2009 menunjukkan bahwa perusahaan akan tetap bertahan, walaupun tidak dipungkiri bahwa pada tahun 2008 perusahaan mengalami penurunan z-score sampai pada angka hampir di atas nilai standard 2,675. Kesehatan keuangan perusahaan selama 5 periode (2005-2009) berturut-turut memiliki hasil yang luar biasa. Perusahaan memperoleh predikat AAA selama 5 periode. Predikat tersebut mengindikasikan bahwa perusahaan memiliki proporsi rasio keuangan dan kekuatan keuangan yang stabil dan dikategorikan sangat sehat. Proyeksi kekuatan keuangan perusahaan untuk 3 periode mendatang (2010-2012) memberikan gambaran bahwa perusahaan masih sangat lemah dalam mendayagunakan asset dan modal untuk menghasilkan laba bersih. Hal ini tercermin dari hasil proyeksi untuk nilai ROA dan ROE perusahaan yang cenderung mengalami penurunan. Proyeksi laba bersih perusahaan walaupun memiliki kecenderungan peningkatan di masa mendatang, namun masih belum melebihi peningkatan laba bersih pada tahun 2009. Implikasi manajerial yang tepat adalah dengan merancang kembali suatu portofolio yang optimum agar tingkat imbal hasil yang ditawarkan oleh perusahaan kepada nasabah dapat ditingkatkan, dengan demikian laba bersih perusahaan juga akan mengalami peningkatan. Program-program pemberian insentif kepada para tenaga pemasaran juga harus terus dilakukan untuk memicu peningkatan penjualan polis kepada para nasabah. Selain itu, pemberian pelatihan kepada para tenaga pemasaran juga harus lebih digiatkan agar kualitas pelayanan kepada nasabah juga dapat lebih ditingkatkan.en
dc.subjectBogor Agricultural University (IPB)en
dc.titleAnalisis Kinerja Keuangan Berdasarkan Analisis Perbandingan Dan Pembentukan Model Prediksi Keuangan (Studi Kasus: Pt.Prudential Life Assurance)en


Files in this item

Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record