Show simple item record

dc.contributor.advisorRusli, Meika Syahbana
dc.contributor.authorRizal, Saepul
dc.date.accessioned2013-04-16T07:45:53Z
dc.date.available2013-04-16T07:45:53Z
dc.date.issued2010
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/62394
dc.description.abstractMinyak nilam merupakan komoditi ekspor utama minyak atsiri Indonesia dan memiliki prospek bagus. Hal ini terbukti dengan kemampuan Indonesia menjadi pemasok utama minyak nilam di pasaran dunia (sampai 90% kebutuhan dunia). Namun proses penyulingan yang dilakukan produsen minyak nilam pada umumnya diduga menghasilkan rendemen minyak nilam yang relatif masih rendah. Hal ini diduga disebabkan oleh belum optimalnya metode proses penyulingan yang berlangsung. Proses penyulingan yang dilakukan produsen selama ini menggunakan sistem distilasi air uap (kukus) dan uap langsung dengan perlakuan perajangan bahan. Oleh karena itu perlu dilakukan upaya untuk memperoleh metode penyulingan yang lebih baik. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji pengaruh pengecilan ukuran bahan tanaman nilam dan perbandingan bahan dan air terhadap kinerja proses penyulingan menggunakan sistem distilasi air, serta menganalisis mutu minyak yang dihasilkan sesuai dengan Standar Nasional Indonesia untuk minyak nilam (SNI 06-2385-2006). Penelitian ini terdiri dari dua tahap. Tahap pertama bertujuan untuk menentukan rendemen minyak nilam terbaik dengan sistem distilasi air berdasarkan tingkat kehalusan bahan yang terdiri dari lima taraf (20, 40, 60, 80, dan 100 mesh) dan dilakukan juga pada bahan yang dirajang sebagai kontrol. Pada tahap ini jumlah bahan baku yang digunakan sebesar 100 gram dengan perbandingan berat daun dan batang nilam sebesar 2:1. Tahap kedua adalah menentukan perbandingan bahan dan air yang terdiri dari tiga taraf (1:6, 1:7, dan 1:8). Pada tahap kedua skala penyulingan ditingkatkan dengan jumlah bahan baku sebesar 3 kg. Tahap kedua dilakukan dengan kondisi proses penyulingan sebagai berikut : tekanan boiler 2-3 bar, tekanan ketel ± 0 atm gauge, suhu di dalam ketel ± 100⁰C, laju destilat 5.40–7.68 L/jam, suhu destilat 28.0-30.8oC, laju air kondensor 163.8-175.2 L/jam, dan suhu air keluar kondensor 43-56⁰C. Pada penelitian tahap kedua ini dilakukan juga penyulingan dengan sistem distilasi uap dengan bahan dirajang sebagai kontrol.en
dc.subjectBogor Agricultural University (IPB)en
dc.titleKajian Proses Penyulingan Minyak Nilam Menggunakan Sistem Distilasi Airen


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record