dc.description.abstract | PT. Sinar Sosro merupakan perusahaan minuman teh siap minum dalam kemasan botol yang pertama di Indonesia dan di dunia. Sebagai suatu unit bisnis, perusahaan ini harus memiliki produktivitas yang tinggi dari para karyawannya. Produktivitas yang tinggi merupakan faktor-faktor penunjang utama keberhasilan perusahaan dalam memenangkan persaingan yang semakin sengit di era globalisasi ini. Tingkat produktivitas karyawan yang tinggi merupakan pencerminan dari adanya efektivitas penerapan manajemen sumberdaya di perusahaan. Oleh karena itu, agar perusahaan ini semakin maju dan berkembang, dirasa perlu untuk melakukan suatu analisis mengenai peningkatan produktivitas karyawan khususnya karyawan kantor penjualan wilayah Jakarta PT. Sinar Sosro. Dalam proses peningkatan produktivitas karyawan, terdapat beberapa faktor yang dapat dijadikan acuan diantaranya, motivasi kerja dan iklim komunikasi organisasi. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor-faktor dominan yang mempengaruhi keberhasilan motivasi kerja, iklim komunikasi organisasi, dan produktivitas kerja karyawan serta menganalisis hubungan antara motivasi kerja dan iklim komunikasi organisasi terhadap produktivitas kerja karyawan. Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode survei dengan pengisian kuesioner sebagai data kuantitatif dan metode wawancara sebagai data kualitatif. Pengambilan data dilakukan pada karyawan Kantor Penjualan Wilayah Jakarta PT. Sinar Sosro berupa kuesioner tertutup sebanyak 48 pertanyaan kepada 62 responden secara acak. Pengukuran motivasi kerja yang digunakan pada penelitian ini adalah berdasarkan pada konsep hygiene factor yang dikemukakan oleh Herzberg dalam Nawawi (2005) yang meliputi hubungan kerja, peraturan dan kebijakan perusahaan, kondisi kerja, dan gaji/kompensasi. Sedangkan untuk pengukuran iklim komunikasi organisasi menggunakan konsep yang diperkenalkan oleh Pace dan Faules (2000) yang meliputi kepercayaan, pembuatan keputusan bersama, kejujuran, keterbukaan dalam komunikasi ke bawah, mendengarkan dalam komunikasi ke atas, dan perhatian pada tujuan berkinerja tinggi. Pada penelitian ini, alat pengukuran produktivitas kerja yang digunakan berdasarkan konsep yang dikemukakan oleh Ranfl (2000) yaitu kecakapan, motivasi tinggi, orientasi kerja positif, dan kedewasaan. Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah Structural Equation Modelling (SEM) dengan bantuan perangkat lunak LISREL 8.72. Berdasarkan hasil analisa faktor-faktor yang mempengaruhi motivasi kerja menunjukkan bahwa semua variabel indikator berpengaruh signifikan terhadap motivasi kerja kecuali indikator hubungan kerja. Peraturan dan kebijakan perusahaan berpengaruh besar terhadap motivasi kerja sebesar 84.00% dan nilai λ=0,92. Sedangkan indikator yang memiliki pengaruh terkecil adalah kondisi kerja yakni sebesar 50.00% dan λ=0.70. Untuk analisa faktor-faktor yang mempengaruhi iklim komunikasi organisasi menunjukkan bahwa semua variabel indikator berpengaruh signifikan terhadap iklim komunikasi organisasi dengan pembuatan keputusan bersama memiliki pengaruh paling besar yakni 87.00% dan λ=0.93. Sedangkan indikator yang memiliki pengaruh terkecil adalah kepercayaan yakni 51% dan λ=0.56. Untuk variabel produktivitas kerja, variabel produktivitas kerja terhadap orientasi kerja positif memiliki pengaruh yang besar yakni 96.00% dan λ=0.98. Sedangkan indikator kedewasaan memiliki pengaruh terkecil yakni 57.00% dan λ=0.66. Berdasarkan uji validitas dan reliabilitas diketahui bahwa semua konstruk dalam penelitian ini mempunyai validitas dan reliabilitas yang baik. Hasil analisis struktural menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara motivasi kerja dan iklim komunikasi terhadap produktivitas kerja karyawan. Persepsi karyawan menilai iklim komunikasi organisasi memiliki pengaruh yang lebih besar terhadap produktivitas kerja karyawan, yaitu sebesar 65.00%. Sedangkan persepsi karyawan menilai motivasi kerja hanya mempengaruhi produktivitas kerja sebesar 42.00%. | en |