Show simple item record

dc.contributor.advisorYuliasih, Indah
dc.contributor.authorPebriyanthi., Nidia Erlina
dc.date.accessioned2013-04-15T07:57:38Z
dc.date.available2013-04-15T07:57:38Z
dc.date.issued2010
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/62279
dc.description.abstractManggis (Garcinia mangostana L.) merupakan tanaman tahunan yang memiliki buah dengan rasa manis, asam berpadu sedikit sepat. Bagian buah manggis secara umum terdiri atas daging buah dan kulit buah (perikarp). Kulit buah manggis diketahui memiliki jumlah rendemen yang lebih besar daripada daging buahnya yaitu 66.67% dan tersusun atas senyawa polifenol yang cukup banyak, diantaranya adalah antosianin, tannin, xanthone, dan senyawa asam fenolat. Xanthone dan turunannya merupakan salah satu senyawa antioksidan yang efektif dalam mencegah terbentuknya penyakit kanker, antibakteri, dan sifat fungsional lain. Tingginya persentase bagian kulit yang terbuang serta manfaat dari kulit manggis yang besar kurang diimbangi dengan upaya pemanfaatan. Oleh karena itu, sebagai suatu alternatif dapat dilakukan ekstraksi kulit manggis dan aplikasinya dalam bentuk produk sirup. Kendala yang dihadapi adalah pemilihan jenis pelarut yang sesuai pada proses ekstraksi kulit manggis agar dapat diperoleh kandungan xanthone yang tinggi. Selain itu, aplikasi ekstrak kulit manggis menjadi produk sirup memerlukan suatu bahan tambahan lain berupa pewarna, pemanis, dan flavor dengan formulasi yang tepat. Tujuan dari penelitian ini adalah mendapatkan perbandingan ethanol-air sebagai pelarut dalam proses ekstraksi kulit manggis dan mengaplikasikan esktrak kulit manggis ke dalam bentuk produk sirup. Penelitian terdiri atas karakterisasi kulit manggis, ekstraksi xanthone kulit manggis, dan aplikasi ekstrak kulit manggis dalam bentuk sirup. Karakterisasi bahan baku meliputi analisa proksimat, dan analisa senyawa aktif yaitu kadar xanthone, kadar antosianin, dan kadar tanin. Selanjutnya ekstraksi kulit manggis dimana terdiri atas proses ekstraksi, dan karakterisasi ekstrak kulit manggis. Proses ekstraksi xanthone kulit manggis dilakukan dengan menggunakan campuran pelarut ethanol dan air yang terdiri atas 3 perlakuan yaitu 1:2, 1:3, dan 1:4. Ekstrak kulit manggis yang dihasilkan kemudian diuji berupa kandungan senyawa aktifnya meliputi kadar xanthone, kadar antosianin, kadar serat, dan kadar tanin. Tahapan akhir yang dilakukan adalah aplikasi ekstrak kulit manggis ke dalam produk sirup yang terdiri atas proses pembuatan sirup xanthone, uji organoleptik, dan karakterisasi produk akhir. Karakterisasi yang dilakukan dari sirup xanthone terpilih yaitu analisa proksimat, analisa kadar xanthone, total gula, kadar alkohol, kadar vitamin C, pH, dan total mikroba. Berdasarkan hasil analisa kimia dari ekstrak kulit manggis diketahui bahwa kadar tanin akan semakin menurun dengan penggunaan ethanol yang lebih besar yaitu 0.94% (1:2), 1.18% (1:3), dan 1.42% (1:4), sedangkan kadar antosianin akan semakin meningkat dengan penggunaan ethanol yang lebih besar yaitu 5.63 mg/g contoh (1:2), 4.49 mg/g contoh (1:3), dan 3.99 mg/g contoh (1:4). Pada pengujian kadar serat diperoleh hasil yaitu 0.19% (1:2), 0.16% (1:3), dan 0.12% (1:4) yang berarti nilai kadar serat akan semakin tinggi dengan penggunaan ethanol yang lebih besar, dan hal ini terlihat pula pada hasil uji kadar xanthone yaitu 99.40 mg/100 ml contoh (1:2), 97.70 mg/100ml contoh (1:3), dan 56.50 mg/100 ml contoh (1:4).en
dc.subjectBogor Agricultural University (IPB)en
dc.titleEkstraksi Xanthone Dari Kulit Buah Manggis (Garcinia mangostana L.) Dan Aplikasinya Dalam Bentuk Sirup.en


Files in this item

Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record