Show simple item record

dc.contributor.advisorMulyorini R
dc.contributor.advisorYuliasih, Indah
dc.contributor.authorFauziah, Ika Nuriyana
dc.date.accessioned2013-04-15T06:06:59Z
dc.date.available2013-04-15T06:06:59Z
dc.date.issued2010
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/62227
dc.description.abstractDeterjen merupakan campuran dari bahan-bahan khusus untuk menghilangkan kotoran yang menempel pada suatu permukaan. Formulasi deterjen terdiri dari bahan utama yaitu surfaktan. Surfaktan yang banyak digunakan dalam industri deterjen saat ini adalah LAS (Linier Alkylbenzen Sulfonat). LAS berasal dari petroleum sehingga sulit untuk didegradasi oleh bakteri dalam perairan. MES (Metil Ester Sulfonat) merupakan surfaktan yang berbasis minyak kelapa sawit sehingga memiliki beberapa keunggulan dibandingkan LAS. Keunggulan MES diantaranya dapat diperbaharui, biodegradable, dan pada kondisi air sadah kinerja produk pembersih yang dihasilkan lebih baik dibandingkan surfaktan berbasis petroleum. Selain deterjen dengan daya deterjensi yang baik, konsumen juga menginginkan bentuk fisik deterjen yang baik. Oleh karena itu dalam penelitian ini selain mengkaji pengaruh suraktan MES juga mengkaji tentang pengaruh penggunaan pengental untuk menciptakan karakteristik deterjen yang baik. pengental yang digunakan dalam penelitian ini adalah dekstrin. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan konsentrasi MES dan dekstrin terbaik untuk diaplikasikan pada produk deterjen cair. Deterjen cair yang dihasilkan diaplikasikan untuk pencucian pakaian. Konsentrasi terbaik ditentukan berdasarkan sifat fisikokimia dan kinerja dari deterjen cair yang dihasilkan dengan menggunakan software analisa keputusan CDP (Criterium Decision Plus). Pengukuran sifat fisikokimia meliputi pH, viskositas, bobot jenis, dan stabilitas emulsi. Sedangkan pengukuran kinerja dari deterjen cair yang dihasilkan meliputi daya pembusaan, stabilitas busa dan daya deterjensi. Penelitian ini diawali dengan pembuatan surfaktan MES. Selanjutnya dilakukan pembuatan deterjen cair dengan konsentrasi MES 9 %, 11 %, 13 %, dan konsentrasi dekstrin 0 %, 2 %, 3 %, 4 %, serta formula tanpa penambahan MES dan dekstrin sebagai kontrol. Pada tahap berikutnya dilakukan pengukuran sifat fisikokimia dan kinerja produk deterjen cair yang dihasilkan. Pada tahap akhir dilakukan pengukuran karakteristik fisikokimia dan kinerja deterjen cair komersial sebagai pembanding. Berdasarkan analisis pengambilan keputusan maka dipilih deterjen dengan penambahan MES 13% dan dekstrin 2% (A2B3) sebagai produk dengan formulasi terbaik. Nilai karakteristik fisikokimia A2B3 telah memenuhi standar SNI yaitu dengan nilai pH 7,3; viskositas sebesar 46,06 cp; bobot jenis 1,1158 g/ml; total fosfat 1182,45 mg/l; stabilitas emulsi 76,11 %; daya deterjensi 46 FTU; daya pembusaan 170 ml-0,5 menit; serta stabilitas busa 0,65 ml-5,5 menit/0,5 menit.en
dc.subjectBogor Agricultural University (IPB)en
dc.titleFormulasi Deterjen Cair: Pengaruh Konsentrasi Dekstrin dan Metil Ester Sulfonat (MES).en


Files in this item

Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record