Perbandingan Biaya Pokok Pengangkatan Air dengan Pompa Air Tanpa Mesin (PATM) dan dengan Pompa Mesin (Studi Kasus Jaringan Irigasi Sistem Pompa Air Tanpa Mesin di Kabupaten Bone Bolango, Gorontalo)
Date
2010Author
Monayo, Abdul Wahid
Kalsim, Dedi Kusnadi
Astika, I Wayan
Metadata
Show full item recordAbstract
Mengingat sumber air yang terbatas, maka pemanfaatan air irigasi secara optimal perlu dilakukan. Irigasi merupakan bagian dari program intensifikasi yang besar sekali peranannya dalam usaha peningkatan produksi pertanian, terutama tanaman pangan. Sistem irigasi pada dasarnya adalah untuk menambah ketersediaan air serta mengelola sumber daya air yang ada. Jaringan irigasi yang ada saat ini tidak semuanya dapat memenuhi kebutuhan air pada daerah irigasi yang bersangkutan. Semakin jauh daerah irigasi dari sumber air maka akan semakin kecil jumlah air yang diterima. Pompa hidram adalah salah satu alat yang digunakan untuk mengangkat air dari suatu tempat yang lebih rendah ke tempat yang lebih tinggi dengan memanfaatkan energi potensial sumber air yang akan dialirkan. Pengadaan infrastruktur pompa air tanpa mesin ini diharapkan dapat menanggulangi krisis air terutama pada saat musim kemarau. Pengadaan infrastruktur ini masih belum banyak diperhatikan pemeliharaan dan perawatannya sehingga kinerja dari PATM belum optimal. Oleh karena itu perlu adanya penelitian mengenai biaya pokok air dari PATM agar dapat menjadi sebuah solusi yang nyata dan dapat menjawab realita saat ini tentang PATM yang merupakan suatu barang yang mahal. PATM di Kabupaten Bone Bolango memiliki efisiensi yang kecil yaitu 13,8% dibandingkan dengan yang direncanakan yaitu 38,8%. Hal ini disebabkan oleh terdapat kerusakan yang terjadi pada beberapa komponen PATM. Kerusakan yang sering terjadi pada PATM adalah paking yang sering lepas, katup yang sudah tidak bergerak dengan baik, dan baut-baut yang telah lepas. Biaya pokok pengangkatan air PATM di Kabupaten Bone Bolango pada keadaan aktual lebih mahal dibandingkan perencanaan. Biaya pokok pengangkatan air PATM pada keadaan aktual sebesar Rp. 3.252/m3, sedangkan dalam perencanaan biaya pokok pengangkatan air sebesar Rp 976/m3. PATM di Kabupaten Gorontalo memperlihatkan perbedaan biaya pokok pengangkatan air yang lebih besar pada keadaan aktual dibandingkan dengan keadaan perencanaan. Biaya pokok pengangkatan air pada keadaan aktual sebesar Rp 1.286/m3, sedangkan pada keadaan perencanaan sebesar Rp 494/m3. Perbedaan biaya pokok pengangkatan air di Kabupaten Bone Bolango dan di Kabupaten Gorontalo disebabkan oleh adanya perbedaan total head dan jumlah unit PATM. Jika PATM digantikan dengan pompa mesin Niagara 8 inchi dengan daya 25 HP, maka secara teoritis dalam pengoperasian 12 jam/hari selama 300 hari/tahun untuk PATM di Kabupaten Bone Bolango biaya pokok pengangkatan air sebesar Rp 1.951/m3 sedangkan untuk penggunaan pompa mesin sebesar Rp 390/m3. Biaya pokok pengangkatan air di Kabupaten Gorontalo sebesar Rp 976/m3, sedangkan untuk penggunaan pompa mesin sebesar Rp 180/m3.