Sifat Fisik dan Mekanik Media Tanam untuk Bibit Tanaman Jarak Pagar
Abstract
Kebutuhan sumber energi baru yang aman bagi lingkungan hidup dan terbarukan merupakan salah satu pencapaian yang ingin diraih oleh hampir sebagian besar negara di dunia menyikapi adanya keterbatasan cadangan sumber energi dari bahan fosil. Ketika minyak jarak pagar (JCO) diketahui memiliki prospektif yang cerah untuk mensubstitusi peran BBM, terjadilah kegiatan pembudidayaan jarak pagar yang besar-besaran di beberapa tempat. Akan tetapi, perhatian utama pada produksi jarak masih berkutat pada produksi minyak jarak yang besar dan perbaikan kualitas JCO, sedangkan proses pembibitan dan jenis media tanam yang digunakan belum mendapat perhatian yang maksimal. Padahal, masa pembibitan jarak pagar nantinya menentukan peningkatan produksi minyak yang dihasilkan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengkaji sifat fisik media tanam jarak pagar dan pertumbuhan bibit, mengembangkan media tanam bibit yang berasal dari kulit jarak, dan mengkaji hubungan antara jenis bibit dan jenis media tanam yang digunakan Pada penelitian ini, terdapat tiga jenis bibit dan tiga jenis media tanam yang digunakan. Ketiga jenis bibit yang digunakan antara lain biji jarak, stek, dan kultur jaringan ex-vitro. Sedangkan ketiga jenis media tanam yang digunakan antara lain campuran tanah, pupuk kandang, dan pasir malang, campuran tanah dan pupuk kulit jarak, dan jenis media tanam terakhir adalah tanah. Setiap jenis bibit ditanam ke dalam semua media, dan masing-masing penanaman mendapatkan ulangan sebanyak tiga kali serta masing-masing tanaman terdiri dari lima sampel tanaman. Pengamatan yang dilakukan pada penelitian ini meliputi pengujian terhadap sifat fisik dan mekanik media tanam yang dilakukan dengan melakukan perhitungan terhadap kerapatan lindak, densitas partikel, tahanan penetrasi, dan uji Proctor. Dari pengujian terhadap sifat fisik dan mekanik media tanam ini, dapat dibandingkan sifat fisik dan mekanik pada masing-masing jenis media tanam dan bibit yang digunakan, yang nantinya dihubungkan dengan pengamatan terhadap pertumbuhan tanaman. Pada pengamatan terhadap pertumbuhan tanaman, setiap tanaman tiap minggunya diukur tingkat pertumbuhannya. Parameter tingkat pertumbuhan antara lain tinggi tanaman, diameter batang, dan jumlah daun. Pada awal dan akhir masa pembibitan diukur kondisi perakaran jarak pagar. Hasil pertumbuhan kemudian diuji nyata atau tidaknya dengan menggunakan rancangan acak kelompok (RAK).