Show simple item record

dc.contributor.advisorPrartono,Tri
dc.contributor.authorIbrani, Verlin Ayu
dc.date.accessioned2013-03-18T03:21:23Z
dc.date.available2013-03-18T03:21:23Z
dc.date.issued2013
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/61384
dc.description.abstractLipid merupakan salah satu komponen utama bahan organik yang terdiri atas beberapa kelas, diantaranya hidrokarbon, asam lemak (fatty acid), alkanol, steroid dan terpenoid. Lipid biological marker (biomarker) dapat digunakan untuk menduga tingkat masukan dari akuatik, terestrial dan antropogenik. Buangan limbah mengandung asam lemak, sterol, dan alkanol dapat terjadi di wilayah Sungai Somber karena adanya aktivitas permukiman, pertanian, pelayaran, dan pelabuhan di sekitar perairan. Lipid yang memiliki persistensi tinggi akan terendap dalam waktu yang lama pada sedimen. Oleh sebab itu, sedimen baik digunakan dalam studi karakteristik lipid biomarker. Contoh sedimen yang telah tersedia dianalisis di Pusat Laboratorium Terpadu Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah, Tangerang. Contoh sedimen diambil di Muara Sungai Somber, Balikpapan, Kalimantan Timur pada tanggal 27 Januari 2011. Pengambilan contoh sedimen dilakukan pada dua titik di Sungai Somber bagian hulu dan muara yang berjarak ± 2,14 kilometer. Contoh sedimen yang telah dikeringkan dengan freeze dryer dan dihomogenkan selanjutnya diekstraksi (24 jam) dengan 120 ml pelarut campuran DCM : MeOH (1:1). Hasil ekstraksi diuapkan dengan Rotary Evaporator hingga tersisa ± 2 ml. Selanjutnya sampel dihidrolisis dengan 6% KOH dalam MeOH sebanyak 30 ml (12 jam). Fraksi netral didapat melalui ekstraksi dengan n-Heksana (3x30 ml). Residu diuapkan dan dicampur akuades (25 ml). Campuran diasamkan hingga pH menjadi 2 dengan 6 N HCl kemudian diekstraksi dengan DCM (3x30 ml) untuk mendapatkan fraksi asam. Fraksi polar diperoleh dari fraksi netral yang difraksinasi pada kolom kromatografi berisi silika gel (5% dideaktivasi silika; 8 gr) yang dielut campuran 25% etil asetat dalam n-Heksana (25 ml). Masing-masing fraksi diuapkan hingga tersisa ± 2 ml dan dimasukkan ke dalam gelas vial. Sampel diderivatisasi melalui siliasi dengan bis-(trimetilsilil)-trifluoroacetamida (BSTFA (Sigma- Aldrich); 50 μl; 80 °C; 10 menit) sebelum dianalisis dengan GC-MS. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sedimen Sungai Somber didominasi oleh masukan dari akuatik. Karakteristik asam lemak memiliki kisaran rantai karbon nC10-nC34 dengan Cmax pada nC16 yang mengindikasikan adanya banyak masukan dari alga, bakteri, dan fungi. Asam lemak unsaturasi dan bercabang juga terdeteksi pada sedimen yang mengindikasikan adanya masukan dari bakteri. Karakteristik alkanol memiliki kisaran rantai karbon nC13-nC30 dengan pola bimodal dan Cmax pada nC22 dan nC28 yang mengindikasikan adanya masukan dari tumbuhan terestrial. Karakteristik asam lemak dan alkanol di sedimen Sungai Somber bagian muara dan hulu memiliki sedikit perbedaan, dimana kelimpahan asam lemak dan alkanol lebih tinggi pada bagian hulu sungai. Hal ini diduga adanya perbedaan tingkat akumulasi materi karena pada daerah hulu menunjukkan kondisi yang relatif tenang, diduga terjadi akumulasi tinggi masukan organik. Komponen sterol belum terdeteksi baik di muara maupun di hulu Sungai Somber.en
dc.subjectBogor Agricultural University (IPB)en
dc.titlearakteristik Asam Lemak dan Fraksi Polar pada Sedimen di Muara Sungai Somber, Teluk Balikpapan, Kalimantan Timuren


Files in this item

Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record